Maaf typo bertebaran di mana - mana !!!!
Jangan lupa vote dan coment nya !!!
********************
BRAKKK !!!
Angkasa menggebrak meja kerjanya dengan kasar. Tatapan tajam penuh intimidasi mengitari beberapa pria bertubuh tegap dengan di baluti jas hitam. Berjejer rapi di sisi kanan nya.
"Bagaimana ini bisa terjadi ? !!" Bentaknya dengan nada tinggi dan tajam pada mereka.
Lima pria bertubuh tegap itu menunduk dalam. Tidak berani menatap Angkasa yang terlihat sangat murka."Maaf atas kelengahan kami pak " jawab salah satu dari mereka dengan takut.
"Jadi, Valen sedang mulai duluan ?" Tanyanya dengan nada dingin.
"Saya kemarin melihat anak buah Valen melakukan transaksi di wilayah selatan pak ' ucap seorang pria yang setia berdiri di samping Angkasa.
"Sialan, ! "Geramnya murka. Dia mengepalkan ke dua tangan nya dengan kuat.
"Abby, tangan kanan nya Hermawan juga sudah membekuk lima di antara mereka, dan langsung di abis kan di tempat " lanjut pria itu lagi.
"Hermawan bergerak cepat, bagus " ujarnya dengan senyum devilnya. Kembali Angkasa duduk di kursi kebesaran nya. Tangan nya melambai mengusir para pria yang sedari tadi menunduk dalam.
"Bagaimana dengan kiriman kita ? " tanya Angkasa pada asisten pribadi nya.
"Emmm.. itu kita bisa meminta Farish atau Keynal yang mengurus nya, terlalu beresiko kalau yang turun tangan yang lain " jawab Pria itu.
Angkasa menganggu setuju. Dia tau kalau Asisten pribadi nya dapat di andal kan."Andra, hubungi Keynal sama Abby, Farish akan ada tugas yang lain " ujar Angkasa menatap lurus pada dinding kaca transparan menatap gelap nya ibu kota di malam hari.
"Baik pak "
******
Di tengah malam yang gelap. Di sebuah gedung bekas kebakaran.
Seorang pria terletak tak berdaya di bawah anak tangga.
Dari lantai atas terdengar suara dentuman, dengan juga erangan kesakitan."Kalian tau apa akibat dari perbuatan kalian " ucap Farish begitu dingin dan tajam. Di ruangan terbuka itu, beberapa pria tergeletak dengan tak berdaya.
Keynal dan Abby berdiri tegap di belakang Farish.
Di hadapan Farish, terlihat seorang pria dewasa, sedang meringkuk menatap memohon pada Ketiga nya."Berani melanggar perjanjian kita hah ? " ujar Farish lagi.
"Katakan pada Dante, dia salah mencari lawan " ucap Farish penuh penekanan. Lalu dengan sekali tendangan, pria yang sedang merinkuk itu melesak menabrak tembok."Cih.. " desis Abby, pada Pria itu. Faris melangkah pergi menuruni anak tangga di ikuti Keynal dan Abby.
"Valen juga sudah berani menantang kita kemarin ' ujar Abby sambil menuruni tangga. Farish tersenyum tipis.
"Loe dan anak buah om Hermawan yang lain sudah bergerak lebih cepat ' jawab Farish sedikit melirik Keynal yang berjalan di sampingnya. Abby juga ikut melirik partner nya itu, wajah keras, dan datar nya. Tidak ada yang bisa menebak apa yang ada di fikiran nya sekarang.