Part - 8

2.6K 310 11
                                    

Typo bertebaran di mana - mana !!!

Jangan lupa vote dan coment nya !!!

********

Keynal menarik Veranda menuju ruangan kerja nya Farish. Dengan kasar dia membuka pintu dan menghempaskan Ve sedikit kasar.
Ve sedikit panik saat Melihat Keynal yang entah kenapa dia terlihat marah.

"Nal... "

"Diam !!" Sentak Keynal keras membuat Veranda langsung diam. Dia menatap takut pada Keynal yang duduk di sofa dengan tegang. Ia mengusap kasar wajah nya, duduk menengadah kan wajah nya ke atas langit ruangan.
Memejam kan ke dua matanya dengan kuat. Berusaha menekan emosi yang begitu besar.
Membayangkan kembali kejadian beberapa menit yang lalu.

Sial!!

Umpatnya dalam hati.
Ve memandangi Keynal dengan takut. Ia baru saja melihat monster dalam diri pria yang baru di kenal nya beberapa minggu ini.
Ia baru menyadari kalau pria yang menggoyahkan hati nya itu orang yang trempamental. Di mana dan kapan saja emosi dalam diri pria tampan itu bisa meledak.

Dengan hati - hati dia mendekat duduk di samping Keynal.

"Nal.. " panggil Veranda lembut menyentuh bahu kanan Keynal. Membuat Keynal tersentak dan sedikit menjauh dari Ve.

"Jangan mendekat dulu " ujar Keynal menutup wajah nya dengan ke dua telapak tangan nya.
Ve memandangi Keynal dengan raut cemas. Dia tau kalau Keynal sedang mencoba meredam emosi nya.

"Loe tau ? " ujar Keynal membuka suara nya di saat emosinya mulai turun. Ve memandangi Keynal dengan lekat.
"Gue belum pernah semarah ini " ujar Keynal memandang Veranda.
Jelas terlihat tatapan kecemasan Keynal di sana.

Veranda memandangi wajah Keynal. Menatap dua bola mata Keynal dengan dalam. Dia baru menyadari kalau dua bola mata itu terlihat sangat indah dan sangat nyaman untuk terus di tatap.

"Gue gak tau kenapa, loe datang, dan bawa perubahan dalam diri gue, gue yang selalu tidak pernah peduli pada orang lain, gue yang selalu mengabaikan siapapun yang ada di sekitar gue " ujar Keynal terus menatap Veranda.
"Tapi loe ? Loe datang ngebuat gue nyaris gila, loe ngebuat gue ingin terus di samping loe, loe ngebuat gue ingin terus ngelindungin loe, loe ngebuat gue selalu marah ngeliat orang lain menyentuh loe "
Ujar Keynal. Dia menatap Ve lalu tersenyum kecut. Dia menggelengkan kepala nya sendiri. Lalu kembali bersandar di sofa hitam dan menengadah kan kembali ke atas.

"Gue.... gue merasa kalau gue seperti hidup kembali, loe datang ngebawa cahaya kedalam hidup gue yang gelap, tapi... "
Keynal memberi jeda dalam ucapan nya.
Ve yang terus memandangi Keynal sedari tadi. Merasa sedikit senang dengan pernyatan Keynal. Dia merasa kalau bukan hanya dirinya yang mencintai. Tapi juga sebaliknya, Keynal juga merasakan hal yang sama.

"Loe akan selalu dalam bahaya jika di samping gue " ucap Keynal kembali menoleh pada Veranda.
Ve mengerutkan kening nya saat mendengar kalimat terakhir dari mulut Keynal.

"Maksud kamu ?" Tanya nya tidak mengerti. Keynal memandangi Ve cukup lama sebelum dia menjawab.

"Ada banyak hal yang loe belum tau tentang gue " ujar Keynal dengan datar. Ve menatap Keynal cukup lama. Mencoba mengerti akan ucapan Keynal.
Kemudian entah keberanian dari mana dia menggeserkan duduk nya mendekat pada Keynal.
Dia mematap begitu lekat pada laki - laki yang kini duduk di hadapan nya.

The Rain (Repost )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang