Typo bertebaran di mana - mana !!!
Jangan lupa vote dan coment nya !!!
***************
Kenapa harus dia ?Pertanyaan itu selalu aku tanya kan pada diri ku sendiri. Jatuh cinta memang menyenangkan. Tapi jatuh cinta yang aku alami ini menyakitkan.
Mungkin di sini aku yang merasakan. Hanya aku yang terlalu tinggi hati. Mengira dia juga merasakan hal yang sama.
Tapi nyata nya ?
Hanya kekecewaan yang aku dapat.
Luka yang membuat ku selalu menyesali hati ku yang jatuh pada laki - laki brengsek itu.Selama sebulan lebih, hanya berjalan seperti ini. Datar, tanpa status apapun.
Aku yang terlalu naif, terlalu jatuh dalam pesona dirinya.
Bukan nya sedari awal aku sudah sadar siapa seorang Keynal. Tapi aku sendiri malah lupa akan kenyataan itu."Dia hanya bartender baru di sini "
Ucapan tiga malam yang lalu membuat ku sadar. Kalau hubungan kami tidak memiliki makna apa - apa untuk nya. Hanya aku yang terlalu bodoh. Aku yang terlalu berharap padanya. Seharus nya aku tau dari awal, kalau aku tidak bisa berharap apapun pada laki - laki itu.
Drt drt drt drt
Aku melirik pada ponsel ku yang teletak di atas meja belajar ku. Entah sudah beratus kali dia menelfon ku sejak malam itu.
Dan aku selalu mengabaikan nya.
Bahkan di kampus aku juga menghindarinya.
Aku sedikit beruntung dengan peraturan di tempat ku nge kos, yaitu laki - laki di larang masuk kedalam.
Jadi Keynal hanya bisa sampai depan gerbang.Dan aku mengabaikan nya.
Saat dia datang, aku hanya duduk di kamar, membaca novel sambil mendengar musik dari headset.
Saat dia lelah, dia akan pulang, dan besok akan kembali lagi.Seperti hari ini !
Sekarang aku di kamar ku. Dan dia ada di luar sana. Di depan gerbang menunggu ku. Semua telfon dan chat darinya ku abai kan.
Ve, pleass,
Temui gue sekarang, atau gue gak akan pernah temuin loe lagi !Aku sedikit tersentak saat membaca chat yang baru masuk.
Apa itu sebuah ancaman darinya. ?Tapi bukanya bagus !
Aku bisa belajar menata hati ku lagi.Aku masih menatap chat darinya. Menggigit bibir bawah ku sedikit takut.
Bagaimana kalau dia benar - benar melkukan nya ?
Ya Tuhan !..
Itu yang aku ingin kan.
Tapi hati ku seolah berkata lain.Tapi dengan begitu juga membuktikan satu hal.
Keynal tidak pernah serius dengan ku.Terlihat jelas bukan ? Kalau dia tidak ingin bejuang lebih keras lagi untuk meminta maaf pada ku.
Ku langkah kan kaki ku menuju jendela kamarku. Sedikit ku sibak kan tirai kamar ku.
Dari sini aku masih bisa melihat, Keynal sedang berdiri di samping mobil nya. Dengan sikap gelisah.Hahhh...
Aku gak boleh kalah.
Aku pun memutuskan untuk tidur malam ini.
Biar aja Keynal menunggu, saat dia lelah dia akan pulang sendiri seperti malam yang sudah - sudah.