Part 1

72.9K 2.4K 112
                                    

Di awal pekan semua orang akan terlihat sangat sibuk. Jalanan begitu padat, ada yang sibuk menelphone seraya berjalan, ada anak-anak yang akan berangkat ke sekolah, ada juga ibu-ibu yang bersiap untuk pergi belanja.

Tapi itu semua tidak membuat hati seorang wanita yang juga sedang mengenakan jalanan peduli. Ia tidak peduli akan apa yang terjadi di depannya, karena baginya jika ia tidak di butuhkan maka biarkan saja. Begitulah prinsipnya.

"Katniss." Panggil seseorang pada seorang wanita yang tadinya menikmati acara jalannya.

Katniss Orlando, wanita berwajah datar, dingin dan kaku, ia sama sekali tidak peduli dengan semua yang ada dihadapannya. Baginya semua ini semu, baginya apa yang ada di hadapannya ini bagaikan tontonan gratis yang sangat membosankan.

Merasa terpanggil wanita itu menghentikan langkahnya tanpa perlu menoleh ke belakang untuk sekedar melihat siapa yang telah memanggilnya.

"Hai Katniss, kita berangkat bersama saja." Ujar Vlexy.

Vlexy adalah teman kerja Katniss. Vlexy selalu berusaha untuk menjadi dekat dengan Katniss, tapi ia tahu bahwa Katniss bukanlah wanita yang mudah untuk diajak berteman, perlu usaha untuk membuat wanita itu menunjukkam senyumnya. Namun semua itu tidak pernah membuat Vlexy menyerah untuk menjadikan Katniss temannya, karena ia merasa selama ini Katniss hanya berusaha menutupi sesuatu dan sialnya Vlexy tidak tahu apa sesuatu itu, ia hanya merasa Katniss butuh seseorang untuk menjadi tempat cerita bagi wanita itu.

Katniss tidak menjawab, alih-alih menjawab ia malah melanjutkan langkahnya, bukannya Katniss maupun Vlexy tidak punya cukup uang hanya untuk naik kendaraan umum, hanya saja bagi warga kota berjalan kaki di pagi hari akan membuatmu sehat, lagipula tempat Katniss dan Vlexy bekerja tidak jauh dari apartemen mereka.

Sebenarnya Vlexy juga sama seperti Katniss, namun mereka tidak tinggal satu apartemen, apartemen Vlexy berada di seberang apartemen yang ditempati Katniss.

Namun semua itu tidak membuat Vlexy menyerah untuk membuat Katniss mengakuinya menjadi seorang teman.

Katniss tetap berjalan tanpa sepatah katapun meluncur dari bibir ranumnya, ia hanya berjalan dengan wajah datarnya tidak mempedulikan ocehan Vlexy. Sedari tadi gadis itu seperti berusaha mengajaknya berbicara mulai dari hal belanja, pergantian cuaca, mengomentari model baju di toko-toko yang mereka lewati, sampai ke pekerjaan, tapi lagi-lagi semua ocehan Vlexy tidak di gubris oleh Katniss.

Sampai tanpa sadar mereka telah sampai di depan perusahaan. Katniss langsung saja masuk tidak mempedulikan Vlexy lagi.

"Vlexy." Panggil seseorang pada Vlexy.

Vlexy yang merasa namanya terpanggil menoleh dan mendapatkan ternyata Cara yang memanggilnya.

"Iya?" Sahut Vlexy.

"Kenapa kau mau berjalan dengannya? Bukankah tidak ada gunanya berjalan dengannya? Kau seperti berjalan dengan mayat hidup tidak berguna." Ujar Cara dengan suara yang tidak cukup pelan sehingga membuat Katniss dapat mendengar ucapan itu.

Katniss yang mendengarnya tidak lagi peduli, ia tetap melanjutkan langkahnya menuju ke arah lift. Baginya tidak ada gunanya membalas perkataan orang lain. Ia seperti telah menulikan telinganya. Namun sebelum pintu lift tertutup ia sempat mendengar bahwa Vlexy membelanya dengan berkata, "jangan ucapkan kata itu lagi." Tapi Katniss terlalu tidak peduli.

Sampai dalam lift pun Katniss tetap menunjukkan wajah datarnya, padahal ia hanya sendiri di dalam lift itu. Memang apa yang akan ia tunjukkan pada dunia?

Senyuman indah terukir di bibir ranumnya? Cih... bahkan tidak ada gunanya menunjukkan semua itu pada dunia.

Kehidupan hanya omong kosong baginya. Namun ia tetap melanjutkan kehidupannya hanya untuk orang yang sangat membutuhkannya.

Me And You Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang