Part 16

14.6K 993 43
                                    

Pernah kah kalian dengar bahwa cinta dapat mengubah segalanya? Bahwa cinta dapat mengubah hitam menjadi putih? Bahwa cinta juga dapat mengubah putih menjadi hitam.

Pernah kah kalian mendengar bahwa cinta itu membuat orang menjadi gila dan lupa akan segala hal.

Tidak hanya itu saja, kalian pasti pernah mendengar bahwa cinta sejati itu ada dan tiada.

Pasti kalian pernah.

Entah kalian akan percaya atau tidak itu hak kalian, namun saat cinta hadir dalam hidupmu, maka di saat itulah kau tahu dan mengerti bahwa semua yang pernah kalian dengar tentang cinta itu memang benar meski tidak semua.

Sama halnya dengan apa yang terjadi pada Neil sekarang. Ini sudah tengah malam, tapi ia belum juga merasa mengantuk, bahkan hanya sebuah senyuman yang tidak dapat luntur dari bibirnya. Neil benar-benar tidak dapat berhenti tersenyum saat menginggat apa saja yang terjadi hari ini.

Neil tidak tahu mengapa ia tidak dapat berhenti tersenyum. Padahal setahunya ia sudah lama tidak merasakan menjadi orang gila seperti ini hanya karena seorang wanita. Berapa lama ia tidak merasa seperti ini?

Iya, sejak tujuh tahun lalu. Sejak saat itulah ia sudah tidak merasakan menjadi orang gila karena wanita lagi. Namun sekarang apa yang terjadi padanya?

Kita tidak tahu apa yang akan dilakukan pria yang sedang bahagia ini besok pagi. Apa ia akan menjadi lebih gila?

Astaga, kenapa ia tidak dapat berhenti tersenyum? Besyukurlah bahwa Neil hanya tinggal sendiri di apartemennya, jika tidak, mungkin ia akan di seret oleh pihak rumah sakit jiwa.

Neil menginggat bagaimana bibir ranum milik Katniss yang beradu dengan bibirnya, astaga ia ingin merasakan bibir itu lagi. Dan saat ia mendapatkan kesempatan itu lagi, ia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu. Rasanya bibir milik Katniss seperti candu baginya. Neil sama sekali tidak dapat melupakan begitu saja bagaimana rasa manis bibir itu saat ia mengecupnya.

Ah sudahlah.

Sadar bahwa waktu terus berjalan, akhirnya Neil memilih untuk segera mengistirahatkan dirinya dengan tidur. Apalagi besok ia harus meeting.

******

Pagi ini entah kesialan atau ke beruntungan untuk Katniss, ia tidak tahu. Bayangkan saja, semalam pasti kalian ingat bahwa Neil mengajaknya agar mereka berangkat bersama menuju kantor. Katniss memang berangkat bersama Neil, tapi saat sampai di lobby kantor pandangan mata yang memang tidak bisa mengabaikan kehadiran Neil Anderson, juga Katniss rasakan.

Berbagai macam pandangan jatuh padanya. Bukannya Katniss mulai peduli akan pandangan itu, namun saat ia berjalan sendiri menuju ke lobby, ia mendengar. "Bagaimana bisa, dia hanya seorang asisten dan bisa dekat dengan seorang Neil Anderson, Apa mereka sudah tidur bersama?"

Dan suara lainnya menyahut. "Mungkin iya, bayangkan saja, ia baru bekerja dan langsung di tunjuk sebagai asisten pribadi. Mungkin dia jalang Neil yang baru."

Apa ia serendah itu? Selama ini ia memang tidak peduli, tapi bukannya ia menutup telinga atas semua cemoohan yang selama ini ia dengar. Bukannya ia selama ini masa bodoh dengan itu semua. Dan ini juga bukannya yang pertama kali baginya. Namun entah mengapa mendengar bahwa ia adalah jalang seorang Neil Anderson membuat sesuatu dalam dirinya terasa seperti di gores.

Ia tidak menangis untuk goresan itu, tapi jujur ia tidak bisa menutupi bahwa goresan itu sangat menyakitkan.

Apa ia memang terlihat seperti jalang Neil? Apa serendah itukah dirinya? Apa ia memang tidak pantas jalan berdampingan dengan Neil?

Katniss yang asik dengan pemikirannya harus terpecahkan saat ketukan di pintu ruangannya mengacaukan pemikirannya.

Seseorang masuk saat ia memberi ijin untuk masuk dan disana berdiri Neil dengan senyum tanpa dosanya.

Me And You Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang