Part 30

10.5K 781 20
                                    

"Aku."

Katniss menoleh dengan cepat pada Neil. Sejenak ia menatap tepat di manik mata hijau milik Neil, Katniss melihat tidak ada kebohongan di dalam manik mata hijau itu, tidak ada lelucon ataupun hal lain, yang Katniss lihat hanyalah sebuah keseriusan, sebuah kejujuran dan sebuah ketulusan.

Hatinya bergetar.

Sebelumnya selama dua puluh lima tahun kehidupannya tidak ada seorang pun yang mengatakan hal semacam ini padanya. Bahkan Revan tidak pernah dengan berani mengatakan bahwa pria itu akan menariknya dari kegelapan, karena Katniss dan Revan tahu bukan pria itu yang di takdirkan untuk menarik Katniss dari kegelapan.

Tapi pria ini, pria dihadapannya mengatakan hal semacam itu pada hati Katniss yang bimbang. Neil tidak pernah membuat Katniss ragu, hanya wanita itu yang terlalu takut untuk memulai.

Seketika Katniss terkekeh kecil.

Neil mengernyit mendengar kekehan Katniss.

"Jangan bercanda."

Wanita ini menganggapnya main-main. Padahal Katniss tahu Neil tidak pernah main-main dengan perkataannya.

"Kat ak--"

"Maka mendekatlah Neil." Katniss menyela dengan cepat duduk tepat di hadapan Neil dengan semua kepercayaan yang akan ia berikan pada pria di hadapannya.

"Maka bukalah Kat."

Katniss tersenyum manis dan untuk pertama kalinya Neil melihat senyuman yang selama ini impikan menjadi kenyataan, bukan hanya senyuman tipis atau sekedar kekehan. Tapi senyuman lebar dan manis yang menghiasi wajah cantik Katniss.

Dan itu disebabkan olehnya.

~

~

"Dino mengatakan padaku, bahwa aku harus membuka hatiku dan mengijinkan seseorang untuk menolongku." Ucap Katniss.

"Dan aku adalah orang yang pertama kali kau ijinkan." Balas Neil.

Saat ini mereka berdua berada di atas ranjang di kamar sementara Katniss.

"Sepertinya."

"Apa yang membuatku takut akan hujan Kat?" Neil mulai bertanya.

"Ka... Karena...."

Ini saatnya Kat. Katakan apapun padaku.

Apa ini saatnya?

"Ka... Karena malam itu, aku mendengar semua yang dikatakan ibu dan ayahku." Jawab Katniss masih dengan sedikit ragu-ragu

"Tentang?" Tanya Neil.

"Jangan menyela."

"Oh.. Oke oke maaf. Lanjutkan saja."

"Malam itu saat hujan turun dengan deras, saat petir menyambar, ibu dan ayahku bertengkar. Mereka saling menyumpahi satu sama lain. Ayahku mengatakan bahwa... I... Ibu ku adalah jalang. Aku tidak heran karena itu benar. Ibuku memang jalang dan aku adalah anak dari seorang jalang."

Neil mempererat pelukannya pada Katniss. Tapi ia juga tidak menyela. Karena baginya inilah waktu yang ia tunggu-tunggu, membuat Katniss terbuka.

"Ayahku berteriak bahwa ia membutuhkan uang dan ibuku tidak memiliki penghasilan yang cukup, karena uang itu digunakan untukku. Ayahku mulai marah, ia mencaci maki ibuku mengatakan padanya bahwa tujuannya menjadikan ibuku jalang, karena ia tidak mau bekerja dan mereka membutuhkan uang. Ibuku adalah wanita bodoh yang sangat mencintai ayahku, dengan berat hati ia menerima untuk menjadi jalang. Dalam kemarahannya ayahku berteriak dia mengatakan bahwa aku bukanlah anak kandungnya, aku hanya anak dari salah satu pria yang telah mencicipi ibuku."

Me And You Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang