Part 29

9.1K 705 20
                                    

Malam itu Neil benar-benar tidak dapat menghentikan senyumnya. Mendengar kata-kata sederhana Katniss dapat membuatnya tersenyum konyol.

Saat malam itu, malam dimana Katniss mengijinkannya untuk mengenal wanita itu lebih dalam, Neil benar-benar merasa terkejut sekaligus bahagia. Bahkan tanpa sadar dia mengecup bibir Katniss malam itu.

Astaga.

Hari demi hari terlewati setelah malam sederhana dengan kata-kata sederhana yang dapat membuat Neil tersenyum telah terlewati. Semenjak itu Katniss dan Neil semakin dekat, bahkan kesehatan Dino sudah membaik. Neil bersikap seperti bagaimana pria yang memuja wanitanya.

Wanitanya.

Bisakah ia menyebut Katniss seperti itu?

Bisakah?

Maukah Katniss membiarkannya menyebut wanita itu sebagai wanitanya?

Masa bodoh, ini hidupnya dan Katniss adalah wanitanya, begitulah yang seharusnya terjadi semenjak Katniss menginjakknya kakinya di mansion pribadi Neil. Tidak peduli Katniss terima atau tidak, Neil akan tetap menganggap wanita itu sebagai wanitanya.

Tidak ada protes.

Semenjak itu pula Katniss tidak dapat menolak apapun yang di lakukan Neil dan apa yang diberikan pria itu padanya. Pikirannya memang ingin menolak, tapi hatinya memberontak, seakan semua ini benar. Terima saja apa yang terjadi sekarang. Dan lihat saja apa yang akan terjadi selanjutnya.

Saat ini Katniss benar-benar senang, karena ia bisa kembali bekerja meski harus meninggalkan Dino. Tapi remaja itu mengatakan kalau dia akan baik-baik saja tanpa Katniss yang selalu berada disisinya.

Ayolah Dino adalah remaja berumur delapan belas tahun, dia pasti merasa risih jika Katniss memperlakukannya seperti bayi kecil yang harus di perhatikan setiap langkahnya.

Saat kembali ke kantor setelah mengunjungi toko bunganya, pandangan mata mulai tertuju padanya. Dan pandangan itu seakan lebih menghujam dirinya dari sebelum dia mengambil cuti atau tepatnya Neil tidak memperbolehkannya bekerja. Katniss tidak terlalu memusingkan tentang bagaimana karyawan lain memandangnya. Ia kembali menjadi dingin dan tidak bisa menjadi dingin kepada Neil.

Astaga apa yang terjadi padanya?

Ah iya, apa kalian masih menginggat tentang Katniss yang mengatakan bahwa ia akan menemui Revan keesokannya?

Saat itu, saat ia sudah bersiap untuk menemui pria itu, Revan menghubunginya dan pria itu mengatakan bahwa ada urusan mendadak yang membuat pria itu harus pergi ke Los Angeles. Dapat Katniss dengar suara khawatir dan bersalah Revan di seberang telephone. Seharusnya Revan tidak perlu meminta maaf, justru Katniss yang merasa bersalah, karena ia tidak bisa menemani pria itu.

Katniss mengenal Revan dan pria itu adalah pria yang tidak bisa bekerja dan diam di satu tempat. Revan adalah pria sibuk. Dulu Katniss mengira Revan adalah satu-satunya pria sibuk yang ia kenal, tapi semenjak mengenal Neil, Katniss dapat membandingkan mereka adalah pria yang sama-sama sibuk, tapi sesibuk apapun Neil, pria itu selalu punya waktu untuknya.

Astaga Katniss berhenti berpikiran tentang bosmu sendiri. Iya bos, karena saat ini ia sedang berada di kantor.

Katniss kembali ke ruangannya, yakni ruangan asisten pribadi Neil Anderson. Di seberang ruangan terdapat ruangan asisten lain. Katniss seperti merasa ia sudah lama tidak berada di ruangan ini, ia sangat merindukan jarinya yang bergerak di atas keyboard komputer dan Katniss rindu duduk di kursi kerjanya.

Duduk di atas kursi kerjanya dengan jari yang bergerak lincah di atas keyboard seakan menunjukkan pada siapapun inilah seorang Katniss Orlando sebenarnya.

Me And You Both Of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang