Dia hanya seorang wanita yang dingin tak tersentuh, berwajah datar dan kaku. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa banyak sekali kesedihan yang tersimpan di dalam mata indahnya. Setiap orang yang telah mengetahuinya tahu bahwa jangan pernah mengh...
Seseorang memang tidak akan pernah bisa hidup seorang diri, setiap manusia selalu membutuhkan orang lain berada dalam hidupnya. Meski kita mengelak bahwa kita dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, suatu hari kita pasti sadar bahwa hidup itu memang tidak dapat sendiri.
Jika ada seseorang yang mengatakan bahwa ia dapat hidup sendiri tanpa orang lain dalam hidupnya, maka sebutlah dia bodoh.
Sama seperti Katniss, dulu ia merasa bahwa ia dapat hidup sendiri tanpa siapapun dalam hidupnya, namun saat kedatangan Revan, ia tahu bahwa ia tidak dapat hidup sendiri. Ia butuh seseorang untuk melindunginya dari mimpi buruk masa lalu yang masih mengikutinya.
Ia ingin membunuh masa lalu itu, tapi tidak bisa. Ia tidak bisa membunuh masa lalu itu begitu saja dan Katniss benci karena hal itu.
Ia berjalan dengan datar memasuki salah satu restoran yang entah mengapa menjadi tempat favoritnya. Ia menyukai suasana tenang di dalam restoran itu, setiap kali ia datang kemari, ketenangan selalu menyambutnya. Bukan karena restoran itu yang sepi, tapi memang restoran itu yang sepertinya memang cocok untuk mereka yang menyukai ketenangan.
Katniss memesan, setelah beberapa saat pesanannya datang. Grilled chicken cutlest with summer succotash menjadi makanan yang sering ia pesan setiap kali ia datang ke restoran ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Entah mengapa setiap kali melihat makanan di hadapannya ia teringat akan seseorang. Seseorang yang memberinya kehidupan dan kekejaman. Seseorang yang sialnya tidak dapat ia benci.
Flashback on
Seorang gadis berjalan dengan datar tanpa eskpresi apapun yang menghiasi wajahnya. Ia ingin marah, tapi ia tidak tahu ingin marah pada siapa, ini memang hidupnya. Hidup yang tidak mudah dan selalu ada saja yang ia lalui dalam satu hari yang menurutnya penuh penyiksaan.
Ia melangkah memasuki rumahnya yang sederhana. Hari yang selalu melelahkan baginya. Ia benci hidupnya.
Ia melangkah memasuki dapur dan mendapati seorang wanita di sana. Wanita yang telah membesarkannya entah dengan cinta atau benci ia tidak tahu. Karena menurutnya cinta dan benci yang dimiliki wanita itu berbeda tipis.
Ibunya.
Ia mengambil botol minum tanpa kata untuk menyapa ibunya yang sibuk dengan beberapa peralatan masak dan ibunya juga seakan enggan untuk menanyai kabarnya.
Sepertinya ibunya memasak.
Apakah ibunya tidak penasaran dengan apa yang di lakukannya seharian ini di sekolah? Apalagi hari ini adalah hari penerimaan raport, apa ibunya tidak ingin memberinya penjelasan kenapa wanita itu tidak datang ke sekolah? Ya, meski setiap saat ibunya tidak pernah datang ke sekolahnya, tapi tidak bisakah ibunya sekali saja memberi alasan mengapa ibunya tidak mau datang?
Tapi apa ibunya benar-benar tidak peduli? Jika ibunya bertanya satu saja, maka ia akan menjawab dengan senang hati dan mungkin akan menceritakan semuanya tanpa ibunya perlu bertanya lagi.