Saat malam berganti pagi, saat bulan berganti matahari, saat itulah semua orang harus bangun untuk melanjutkan kehidupan mereka.
Sama halnya dengan Katniss, ia terbangun di pagi ini, entah mengapa tidurnya terasa nyenyak dan nyaman, ini seperti pertama kali dia mendapatkan tidur yang nyenyak dan nyaman, masih ia ingat bagaimana semalam ia ketakutan dan Neil datang menenangkannya.
Neil?
Katniss tersadar dan ia melihat ke hadapannya, pandangan pertama yang ia lihat adalah dada bidang seseorang dan saat ia mendongak, ini benar Neil.
Katniss berusaha lepas dari pelukan Neil yang sama sekali tidak menunjukkan akan bangun.
"Diam lah Kat, aku masih sangat menggantuk, semalaman aku menjagamu." Gumam Neil masih dengan mata terpejam.
Neil tidak berbohong semalaman ia memang menjaga Katniss yang masih diliputi akan ketakutannya.
"Aku tidak meminta bahkan menyuruhmu untuk menjagaku." Balas Katniss datar.
Neil yang mendengar nada Katniss seketika membuka matanya. Dan kesempatan itu digunakan Katniss untuk lepas dari dekapan Neil dan beranjak dari ranjang.
"Katniss." Panggil Neil saat Katniss sudah turun dari ranjang. Katniss diam.
"Apa yang membuatmu takut?" Tanya Neil seakan ia tidak tahu apa yang membuat Katniss takut, padahal ia sudah sangat tahu apa yang membuat wanita di hadapannya ketakutan.
"Aku tidak berkewajiban untuk mengatakannya padamu bukan." Itu terdengar seperti sebuah pernyataan.
"Tapi Kat--"
"Tuan, kita ada meeting pagi ini." Potong Katniss cepat.
"Baiklah Kat dan aku lupa, ada beberapa data yang harus kau benahi, karena tidak lengkap." Ujar Neil seraya turun dari ranjang yang sudah tidak seberapa rapi akibat mereka tiduri.
"Sampai jumpa nanti Kat." Setelah mengucapkan itu Neil keluar dari kamar Katniss dengan beberapa kekecewaan dalam dirinya.
Seorang Katniss Orlando yang memang tidak akan membiarkan siapapun memasuki kehidupannya lebih dalam, tidak ada yang tahu apa yang membuat wanita itu sangat tertutup dan membatasi semuanya. Seperti jika ia melewati batas tersebut ia akan mengalami penyesalan yang sangat besar, penyesalan yang akan menghancurkannya.
Menghancurkannya yang memang telah hancur sejak dulu.
Katniss memandang ke arah jendela besar yang ada di dalam kamar hotelnya, perlahan kaki jenjangnya berjalan ke arah jendela tersebut dengan pandangan yang menatap lurus ke luar.
Dapat ia lihat hujan masih setia membasahi bumi dan dengan senang hati bumi akan menerimanya.
Hujan, adalah salah satu hal yang ia sukai, tapi petir adalah suara menakutkan baginya. Entah sejak kapan ia membenci petir.
Namun sejak kejadian yang baginya mengerikan itu lah ia mulai membenci petir. Kejadian mengerikan yang terjadi tepat saat petir menyambar. Iya, mungkin sejak saat itulah ia mulai membenci petir.
Sedari itu ia menganggap petir adalah hal menakutkan yang entah bagaimana setiap suara itu terdengar olehnya, ia seperti kembali pada kejadian mengerikan itu.
Dapatkah Tuhan menghilangkan kejadian mengerikan itu?
******
Perjalanan meeting berjalan seperti biasanya, kali ini Neil terlihat lebih pendiam dari biasanya. Jika biasanya ia suka sekali menggoda Katniss ataupun mengajak Katniss untuk mengobrol, kali ini Neil terlihat menghindari hal itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Both Of Us
RomanceDia hanya seorang wanita yang dingin tak tersentuh, berwajah datar dan kaku. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa banyak sekali kesedihan yang tersimpan di dalam mata indahnya. Setiap orang yang telah mengetahuinya tahu bahwa jangan pernah mengh...