Author POV
Suasana pagi cerah menyambut, cahaya matahari yang mulai menampakkan diri menggantikan tugas sang rembulan untuk menyinari bumi ini.
Cahaya matahari yang dengan leluasa masuk ke dalam kamar dan menyakiti mata seseorang yang terlihat damai dalam tidurnya dan harus terusik karena terpaan sinar matahari.
Mau tidak mau ia harus bangun dan melanjutkan tugasnya hari ini. Dengan berat hati ia bangun dari tidurnya dan pandangannya menatap ke sekitar dan menatap sisi ranjangnya yang kosong membuatnya untuk bergegas turun dari ranjang dan mencari seseorang yang seharusnya masih terbaring di sampingnya.
Dengan langkah tergesa ia menyusuri kamar dan tidak mendapatkan orang tersebut, akhirnya ia keluar dari kamar, bahkan ia mengabaikan sapaan hormat para pelayan saat melihatnya.
Saat ia sampai di dapur, ia menghembuskan nafas lega dan menurunkan bahunya dengan lemas, ia pikir orang yang ia cari pergi meninggalkannya di pagi hari.
"Ku kira kau pergi meninggalkanku Kat." Ucapnya dengan perasaan lega seraya memeluk orang yang sedari tadi membuatnya menegang ketakutan dari belakang.
"Neil lepaskan, ada banyak orang disini." Bisik Katniss, bergerak tidak nyaman dalam pelukan Neil yang mengejutkannya, apalagi mereka sedang berada di dapur dan ada beberapa pelayan yang seakan bergerak tidak peduli saat mengetahui tuan mereka datang.
"Biarkan saja." Balas Neil tidak mempedulikan perkataan Katniss ataupun tatapan para pelayan yang mencuri-curi pandang.
"Neil ayolah. Aku malu. Dan ada meeting hari ini, kau harus cepat-cepat bergegas." Bisik Katniss lagi, teringat akan jadwal Neil hari ini dan ia benar-benar tidak dapat menahan rona di pipinya karena perlakuan Neil.
"Baiklah." Akhirnya Neil mengalah dan melepaskan pelukannya pada Katniss dengan terpaksa.
Katniss terdiam masih menahan rona merah di pipinya.
"Kau terlihat cantik dengan rona merah itu." Lanjut Neil menahan dan tanpa aba-aba mengecup bibir Katniss yang sedari tadi menggodanya seperti ingin di lumatnya. Ia berlari begitu saja pergi ke kamarnya sebelum ia kehilangan kendali dan malah benar-benar melumat habis bibir manis Katniss.
Katniss terkejut akan kecupan Neil di bibirnya. Ia bahkan tidak bisa berkata-kata dan pipinya terasa semakin panas, apalagi pelayan-pelayan yang tertawa kecil melihat kelakuaan Neil barusan.
Astaga ini masih pagi dan Neil berhasil membuatnya malu setengah mati di rumah yang bahkan baru semalam ia tempati. Dan pagi ini Neil berhasil membuat Katniss tampak konyol di hadapan para pelayan.
Berusaha menutupi rona merah di pipinya, Katniss kembali melakukan aktifitasnya, yaitu menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, sebenarnya tadi saat pertama kali ia memasuki dapur, para pelayan yang bekerja melarangnya masuk, karena mereka takut tuan mereka marah. Tapi bukan Katniss namanya jika ia tidak bisa melakukan apa yang ia mau, ia membujuk para pelayan dengan mengatakan bahwa ia yang akan menjelaskannya pada Neil nanti.
Beruntung saat Neil kesini tadi pria itu tidak banyak bicara atau mungkin tidak menyadari apa yang dilakukan Katniss, sebab pria itu terlalu panik mengira dirinya pergi.
Dasar.
Saat Katniss asik dengan kegiatannya, ia tidak menyadari bahwa Neil sudah berada di sana memperhatikan dirinya yang sibuk.
"Ada banyak pelayan disini." Katniss terlonjak hampir menjatuhkan apa yang ia bawa saat mendengar suara Neil.
"Kau terlihat sibuk nona, sampai tidak menyadari ada aku disini." Neil terkekeh kecil melihat Katniss. Ia duduk di meja makan sederhana yang berada di tengah-tengah dapur yang luas ini seraya masih memperhatikan Katniss.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Both Of Us
RomanceDia hanya seorang wanita yang dingin tak tersentuh, berwajah datar dan kaku. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa banyak sekali kesedihan yang tersimpan di dalam mata indahnya. Setiap orang yang telah mengetahuinya tahu bahwa jangan pernah mengh...