Sang surya perlahan muncul ke permukaan bumi, memancarkan sinarnya. Memberitahu pada makhluk bumi bahwa hari mulai berganti dan ini waktu bagi mereka untuk melanjutkan kehidupan mereka.
Wanita itu mengeliyat malas ala orang-orang bangun tidur. Ia mengucek matanya saat merasakan cahaya sang surya yang menerpa wajahnya yang masuk melalui celah-celah jendela yang terbuka.
Saat ia bergerak, ia merasakan seseorang memeluknya semakin erat mendekatkan tubuh mereka. Wanita itu mengernyit merasakan pelukan erat itu.
Sesaat ia tersadar, ini bukan kamarnya atau kamar Dino, ini kamar...
Ah sial, iya ini kamarnya yang berada di rumah pribadi Neil Anderson.
Lantas Katniss menoleh ke belakang dan menemukan wajah damai seorang pria tampan. Katniss mengamati wajah Neil yang tertidur, alis yang tebal, hidung yang mancung, rahang tegas dan dagu yang tajam, seolah Tuhan sedang senang saat menciptakan pria di hadapannya ini. Apalagi jika mata itu terbuka, maka akan menyajikan mata hijau yang terang.
Tanpa sadar senyum tipis terukir di bibir Katniss saat menatap lekat-lekat pahatan Tuhan yang sempurna ini. Dan... Bibir itu.
Astaga.
Ia sangat menginggat dengan jelas ciuman mereka. Bagaimana bibir itu menempel di bibir ranumnya. Katniss mengigit bibir bawahnya memikirkan itu.
Entah mengapa ada gelenyar aneh dalam dirinya saat menginggat ciuman panas mereka saat ia datang pertama kali ke mansion ini.
Astaga, ia akan gila jika menginggat ciuman itu. Itu adalah ciuman pertama mereka, semenjak mereka saling mengenal. Padahal itu bukanlah ciuman pertama untuknya, tapi rasanya berbeda.
"Apa sebegitu tampannya aku, hingga kau tersenyum sendiri?" Tanya sebuah suara serak khas orang bangun tidur.
Katniss tersentak saat ia melihat Neil bersuara, tapi mata pria itu masih tertutup rapat.
Sialan, pipinya terasa panas saat sadar bahwa dia tertangkap basah sedang menatap lekat pahatan Tuhan di hadapannya.
Alih-alih menjawab, Katniss menenggelamkan wajahnya di dada Neil yang tertutupi kaos hitamnya.
"Hei... Kau kenapa Kat?" Tanya Neil saat merasa Katniss menenggelamkan wajahnya di dadanya.
Neil bukannya kesal, tapi entah mengapa ia senang melihat tingkah Katniss yang terlihat... Menggemaskan?
Neil mundur sedikit untuk melihat wajah Katniss.
"Kau kenapa Kat? Kenapa pipimu merah? Apa kau sakit? Apa mimpimu terlalu buruk? Apa kau--" Neil berhenti bertanya saat mendengar suara kikikan Katniss yang masih tidak ingin menunjukkan wajahnya.
"Kat?"
"Kau... Hahaha..."
"Aku kenapa?"
"Apa kau tidak bisa bertanya satu-satu?"
"Ah ya, aku hanya... Eh tunggu, apa kau merona? Apa itu karena kau tertangkap basah karena memandangi ketampananku? Hahaha..."
Tuhan, sekarang tenggelamkan saja dia di dalam bumi.
Katniss memukul dada bidang Neil yang masih terbahak melihat Katniss yang tampak menggemaskan saat wanita itu merona.
"Berhenti tertawa." Ujar Katniss seraya memukul dada bidang Neil dengan pelan.
Ia tidak salah bukan, jika ia merasa benar-benar malu sekarang. Bayangkan saja jika itu kalian yang tertangkah basah sedang mencuri pakaian dalam orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Both Of Us
RomansaDia hanya seorang wanita yang dingin tak tersentuh, berwajah datar dan kaku. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa banyak sekali kesedihan yang tersimpan di dalam mata indahnya. Setiap orang yang telah mengetahuinya tahu bahwa jangan pernah mengh...