Di part ini sebagian besar akan menceritakan masa lalu Neil, jadi pertama-tama saya mohon maaf jika membosankan.
Maklum Authornya amatiran.
----------
Author POV
"Masa lalu ku berat Kat dan cerita masa lalu sangatlah panjang, jadi kumohon dengarkan aku."
----------
Katniss masih diam mendengar perkataan Neil, ia siap mendengar semua masa lalu yang dimiliki pria di hadapannya, perkataan awal Neil memang mampu membuat Katniss diam membeku, pria ini ternyata benar-benar serius padanya. Tentu saja, hanya Katniss yang terlalu bodoh akan ketakutannya dan keraguan dalam dirinya.
Neil menghela nafasnya dan menatap lekat ke arah manik mata hitam milik Katniss dan setelah itu semua cerita mengalir begitu saja.
Flashback ON
Sore hari adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan hari ini dengan bersenang-senang. Semua orang suka menghabiskan waktunya dengan bersenang-senang, tidak terkecuali dua pria tampan yang menggemparkan club malam. Kedua pemuda itu masuk dengan tawa ceria mereka. Semua orang yang melihat ke arah mereka pasti mengira bahwa mereka adalah saudara kandung yang sangat akrab.
Nyatanya mereka memang saudara, tapi mereka adalah saudara sepupu yang telah sejak kecil tinggal bersama, bahkan umur mereka sama, hanya bulan kelahiran yang membedakan mereka berdua. Pemuda yang satu adalah pemuda dengan sifat pendiamnya yang lebih memilih untuk mendengarkan semua celotehan saudara sepupunya yang lebih muda dari dia.
Sedangkan pemuda dengan kaos biru tuanya adalah pemuda yang sedari tadi lebih senang mengumbar senyum dan berceloteh ria pada saudara sepupunya yang sama sekali tidak terlihat bosan mendengarkan celotehannya, tapi tidak jarang pula, pemuda ini akan memiliki sifat pendiam seperti saudara sepupunya yang sedari tadi hanya diam dan mendengarkannya.
Mereka masuk ke dalam ruangan VVIP yang biasa mereka tempati. Beberapa wanita masuk menggantarkan minuman yang mereka pesan, lalu tidak lama mereka semua keluar kembali meninggalkan dua pemuda yang tengah menggemaparkan itu.
"Apa dia akan datang?" Tanya pemuda dengan kaos biru tuanya menatap ke arah sepupunya.
"Pasti datang, kau tidak perlu cemas. Hanya saja aku merasa aneh, kenapa harus tempat ini?"
"Karena anti mainstream." Mendengar jawabannya, sepupunya itu mendengus kasar dan ia tersenyum geli melihat sepupunya.
Kedua pemuda itu diam, mereka sering datang kemari semenjak umur mereka menginjak umur tujuh belas tahun. Neil Anderson dan Revanno Brown.
Benar, merekalah kedua pemuda yang telah menggemparkan club ini.
Saat keadaan kembali hening, pintu ruangan VVIP mereka terbuka dan masuklah seorang wanita cantik dengan dress tertutupnya dan wajah penuh kelembutan itu menampilkan senyum manis yang mampu melelehkan hati kedua pemuda yang telah menunggu kedatangannya.
"Hai, apa aku membuat kalian menunggu lama?" Tanya wanita tidak melunturkan sedikitpun senyum manis madunya.
Wanita itu berjalan mendekat, duduk di salah satu sofa yang masih kosong, tepatnya di hadapan kedua pemuda itu.
Sekilas tatapannya jatuh pada pemuda yang memilih diam dan hanya tersenyum tipis padanya. Revan.
"Jika begitu, aku keluar sebentar." Ujar Revan seraya menepuk bahu Neil, yang sepertinya tidak peduli pada perkataannya dan lebih memilih memandang lekat wanita di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Me And You Both Of Us
RomanceDia hanya seorang wanita yang dingin tak tersentuh, berwajah datar dan kaku. Siapapun yang melihatnya akan tahu bahwa banyak sekali kesedihan yang tersimpan di dalam mata indahnya. Setiap orang yang telah mengetahuinya tahu bahwa jangan pernah mengh...