NP: John Legend - All Of Me◻◻◻
____
"Kencan?"
Manda sudah akan tertawa keras-keras kalau saja Chilleo terlihat tidak serius dengan ucapan nya. Namun eksperasi memang tidak sesuai dengan kenyataan. Pria di hadapan nya ini justru sibuk menggaruk pangkal hidung nya, dengan tangan kiri nya yang masih menggenggam erat tangan kanan Manda.
"Le," tegur Manda seraya mengusap punggung tangan Chilleo. Mengalihkan fokus Chilleo sepenuhnya kepada diri nya sendiri. "Kamu serius dengan kalimat kencan yang barusan kamu bilang?" tanya Manda dengan nada yang sedikit ... geli sebenarnya.
Chilleo mengangguk. "Apa yang salah sama kata itu?" tanya Chilleo lugas.
"Kita bukan anak umur tujuh belas tahun yang mungkin lagi suka-suka nya kencan kesana-kesini. Dan oke, mungkin ini ajakan kencan yang sebenarnya cukup ... niat. Tapi masak iya sih, aku ... apalagi kamu, masih cocok kalau kencan?"
Chilleo mengerutkan kening nya. Mencoba mencerna baik-baik maksud dari ucapan wanita di hadapan nya. Hingga sebuah senyum tipis muncul di bibir nya. "Jadi, seharusnya aku mengajak kamu menikah kan? Bukan nya kencan ... Oke kalau itu mau kamu." ucap Chilleo dengan nada puas. Berbanding terbalik dengan wajah pias yang kini ada di wajah Manda.
"Le ... Bukan itu maksud aku ..." ucap Manda mencoba untuk meralat ucapan nya sendiri. Yang sial nya, mendadak susah untuk ia utarakan.
Chilleo tersenyum tipis. "Well, jadi menurut kamu, bulan apa yang paling bagus untuk kita?"
Manda menggeleng. "Oke, kita kencan. Atau apapun itu yang kamu maksud. Oke?" ucap nya dengan nada yang sebenarnya antara takut dan gugup setengah mati.
▪▪▪
Dan di sini lah mereka saat ini. Di tengah-tengah para muda dan mudi yang sibuk mengabiskan malam untuk sekedar berkumpul dengan teman sebaya, mencolong wifi yang di sedia kan gratis atau mengabiskan waktu dengan kekasih nya. Dengan berbekal empat buah burger yang cukup menggugah selera dan empat gelas minuman soda, ia dan Chilleo sudah tampak pas bila di sandingkan dengan tempat dimana mereka kini berada.
Dengan latar khas anak muda, suasana dan pengiring musik yang kelihatan nya berasal dari anak-anak SMA di ujung cafe, tempat ini sukses membuat Manda menggigiti bibir nya sendiri.
"Pulang aja yuk ..." ajak Manda pelan. "Kita tuh kayak orang tua yang lagi nguntit anak nya main tau nggak ..." gerutu Manda pelan kemudian mata nya menyisir ke segala penjuru, meneliti satu persatu apakah ada salah satu di antara mereka yang memperhatikan mereka, dan nihil adalah jawaban nya.
"Ini tempat umum, nggak khusus anak muda banget kok." timpal Chilleo seraya mengambil saus dan menuangkan nya di piring kecil milik nya kemudian burger yang tinggal setengah itu ia cocol kan ke saus.
"Ya tapi ..."
Chilleo memotong ucapan nya, "Udah, di makan aja dulu. Nanti aku ajak ke tempat lain. Aku yakin kamu nggak akan nyesel, oke?"
Manda mengerutkan dahi nya dan akhirnya mengangguk pasrah.
▪▪▪
Suara kicauan burung di alam yang membentang indah ini membuat Manda terpesona. Hamparan laut yang biru, suara deru ombak yang melambai dari kejauhan, dan Chilleo. Perpaduan yang sangat indah.
"Gimana? Nggak nyesel, 'kan?" tanya Chilleo yang sudah ada di samping nya lagi dengan dua buah kelapa muda di tangan nya. "Nih, di minum dulu es kelapa nya." ucap Chilleo seraya meletakan kelapa muda itu di hadapan Manda.
"Bagus banget view nya. Makasih ya," timpal Manda pelan seraya mengambil kelapa muda nya dan menyendok kelapa nya ke dalam mulut.
"Pertama kali nya, aku ngajak pacar ku ke tempat kayak gini. Seru juga ternyata," gumam Chilleo seraya merebahkan tubuh nya di atas pasir putih yang membentang dari arah kanan dan kiri.
Manda mengerutkan dahi nya. "Terus kenapa kita kesini?" tanya Manda bingung. Kalau boleh jujur, first love nya ketika masa-masa SMA pun sama sekali tidak pernah mengajak nya ke tempat-tempat berbau alam seperti ini. Setiap kali pilihan kencan nya dulu hanyalah cafe, bioskop atau paling mahalan ya restoran mewah di hotel berbintang. Itupun hanya ketika mereka merayakan anniversary mereka yang pertama kali ... Dan naas nya, itulah yang terakhir pula sebelum akhirnya mereka merasa tidak ada yang bisa di lanjutkan dari hubungan mereka.
Chilleo menoleh dan mencari mata itu, mata yang sekarang mungkin bisa ia katakan adalah milik nya seorang diri. "Karena kamu berbeda dengan mereka, yang ada di masa lalu ku." jawab Chilleo setelah menemukan apa yang di cari nya sedari tadi. Dari posisi nya yang terlentang di atas pasir dan wanita itu yang duduk di sebelah nya, membuat apa yang di kagumi nya selama ini bertambah. Cahaya senja yang menghiasi kota Bandung mempercantik kepunyaan nya.
"Kamu bukan mereka yang menuntut di belikan ini itu, kamu bukan mereka yang selalu menuntut lebih dengan perasaan yang menurut mereka diri mereka selalu benar dan aku salah, kamu bukan mereka yang selalu berusaha tampil cantik di luar namun mengorbankan kecantikan di hati nya. Kamu ... Bukan mereka."
Manda tersenyum lembut. "Setiap orang memiliki cara tersendiri untuk mencintai apa yang mereka cintai Le," ucap Manda berkomentar. "Dan kalau di fikir-fikir juga, kita ini juga ada di dua kubu yang berbeda. Kamu dengan cara kamu, dan aku dengan cara ku sendiri. Lebih dari itu, hanya rasa percaya yang akan terus mencoba untuk mendekatkan kita. Dan aku hanya mencoba untuk tidak melepas apa yang sudah aku genggam, hanya itu usaha terakhir yang bisa aku lakukan."
Chilleo tersenyum. Bagi nya, langit Bandung yang mulai meredup di temani deru ombak dan Manda yabg berada di samping nya, semua terasa cukup.
Kini Manda pun tahu, siapa sosok yang seharusnya ia perjuangkan, siapa sosok yang pantas mendapat hati dan cinta nya. Dan sosok itu kini tengah memandang nya penuh cinta seolah ia pun tak kalah indah nya dari matahari terbenam di langit Kota Kembang ini.
TBC.
EHEHEHE nggak ngerti mau nulis apa lagi di author's note selain buat ngucapinnnnnn banyak-banyaaaak terimakasih buat semua yg udh baca, vote maupun comment😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Agairana Amanda
Любовные романыAmanda mencintai Daniel, Daniel memilih Maura, dan Amanda menyayangi Maura. Diri nya saat ini hanya sedang berputar di lingkaran cinta yang tidak berujung, diri nya hanya perlu untuk keluar dan membiarkan mereka untuk bahagia. Dan terlebih, kini dir...