NP: Taeyeon - Missing You Like Crazy [The King 2 Heart OST]
_____
Chilleo mengelus rambut Manda pelan. Udara dingin dari jendela tidak membuat kedua nya merasa kedinginan. Chilleo hanya menggunakan kemeja yang lengan nya ia gulung sampai siku, dan Manda sudah mengganti gaun nya menggunakan kaus sesiku yang di padukan dengan celana selutut berwarna hitam. Dengan posisi ia bersandar di dada Chilleo dan Chilleo mengelus rambut nya pelan, ia merasa ... nyaman.
Kedua nya sama-sama tidak bersuara.
Kegelisahan memang menguasi kedua nya saat ini. Namun, dengan konteks berbeda. Sang wanita merasa gelisah dengan semua hal yang bermunculan silih berganti seakan mencoba untuk meregangkan semua ini. Di mulai dari Helena, hingga sikap Ibu dari pria yang kini mendekap nya ... Semua itu membuat nya tidak bisa untuk tidak memikirkan nya.
Akan kah pada akhirnya diri nya memang tidak di takdirkan untuk siapa-siapa?
Manda menutup mata nya. Mencoba menepis pikiran itu, namun nihil. Ia tidak bisa. Manda tersadar begitu elusan tangan di rambut nya perlahan terhenti pada akhirnya benar-benar tidak ia rasakan lagi. Dengan perlahan, ia menaikan kepala nya dan menemukan Chilleo yang sudah terlelap dengan tangan yang masih posesif memeluk nya meski tangan kanan nya sudah terkulai di atas perut nya sendiri.
Manda mengamati wajah di hadapan nya. Tampan, ia akui itu. Chilleo yang memiliki mata indah, hidung mancung dan bentuk rahang yang benar-benar pas membuat siapapun tidak akan ada yang bisa menolak pesona nya.
Pria seperti ini tidak seharusnya merasakan sakit di masalalu nya ...
Pria seperti ini tidak seharusnya melakukan hal sejauh ini untuk diri nya ...
Pria seperti ini seharusnya di raih oleh kebahagiaan nya, bukan mengejar kebahagiaan nya ...
Pria seperti ini seharusnya ...
Seharusnya ...
Manda tersenyum kecut. "Maaf ya, Le ..."
Manda menggerakan tangan nya untuk merapikan rambut Chilleo yang menutupi dahi nya. "Kamu sudah berusaha sampai pada titik ini. Thankyou ... Kali ini, aku yang akan coba untuk kita. Aku akan coba, untuk berusaha seperti kamu. Kita lihat nanti, apa kita bisa sampai garis akhir bersama-sama." gumam Manda pelan.
"Kalaupun pada akhirnya kita nggak bisa ... Mungkin Tuhan ..."
Manda tidak bisa melanjutkan ucapan nya, tangan nya terhenti. Cairan bening itu sudah menumpuk di mata nya, bersiap untuk turun detik itu juga.
"Tuhan punya jalan lain, untuk kita."
Dan sisa malam itu Manda habiskan untuk memandangi wajah Chilleo dan terlelap begitu jam menunjukan pukul dua pagi. Dengan posisi yang sama, dengan keyakinan yang berbeda. Kekuatan di dalam diri nya dan keyakinan yang mulai membesar, perlahan membuat kegelisahan memundurkan diri nya perlahan seiring dengan ia yang mulai memasuki alam mimpi nya.
____
"Kamu nggak ada nutella, Man?" suara Chilleo dari arah meja makan membuat Manda beranjak dari dalam kamar nya setelah membereskan kamar dan mengganti handuk di dalam kamar mandi.
"Aku ada nya selai nanas. Kamu suka nggak? Aku nggak pernah pakai nutella soal nya." ucap Manda begitu sampai di hadapan Chilleo yang sudah membawa satu buah roti di tangan nya.
"Yaudah nggakpapa," ucap Chilleo. "Apa aku beliin dulu di minimarket? Deket kok, tunggu bentar tapi. Keburu lapar?" tanya Manda.
"Nggak," ucap Chilleo. "Nggakpapa pakai selai yang ada aja. Lagian kamu belum mandi gitu masuk minimarket kasian mbak-mbak nya Man ..." ucap Chilleo kemudian tertawa.
Manda mendengus pelan kemudian membuka laci dan mengambil selai nanas yang sudah habis setengah itu. "Nih, selai nya ..." ucap Manda kemudian meletakan selai itu di atas meja dan duduk di depan Chilleo.
"Thankyou," ucap Chilleo.
____
"Kayak biasa, kan?" ucap Chilleo begitu Manda selesai melepas sabuk pengaman nya. "Iya, tapi kalau belum selesai nggak perlu maksain." ucap Manda kemudian mencium pipi Chilleo sekilas.
"Gini terus ya Man ..."
Manda memukul lengan Chilleo. "Besok nggak!" ancam Manda pelan dengan pipi yang sudah semerah tomat. "Tuhkan, baru aja aku bayangin ... Udah beneran aja," gumam Chilleo seraya menahan tawa nya.
"Nggak usah gombal. Nggak cocok sama umur tahu nggak," ucap Manda pelan dan seketika tawa Chilleo pecah. "Blush on kamu ketebalan kayak nya, merah banget tuh pipi nya." ucap Chilleo pelan.
"Le!" ucap Manda pelan. Chilleo kemudian menghentikan tawa nya dan tersenyum kecil. "Oke, kamu nanti keburu telat." ucap Chilleo pelan kemudian mencium pelipis Manda dan mengelus rambut nya pelan.
"Kamu hati-hati," ucap Manda begitu keluar dari mobil dan melangkah masuk ke dalam butik.
Chilleo tersenyum. Cepat atau lambat, mereka pasti akan bahagia. Chilleo yakin itu.
Tbc.
Yhaaaaa sepertinya setelah ini bakalan ngilang bentar heheh, setelah uts insyaAllah bisa lancar update lagi. Pokoknya terimakasih buat yg udh baca, vote, dan comment!
Yg lg uts, semangat yaaa!<3<3<3

KAMU SEDANG MEMBACA
Agairana Amanda
RomansaAmanda mencintai Daniel, Daniel memilih Maura, dan Amanda menyayangi Maura. Diri nya saat ini hanya sedang berputar di lingkaran cinta yang tidak berujung, diri nya hanya perlu untuk keluar dan membiarkan mereka untuk bahagia. Dan terlebih, kini dir...