Suara rintik hujan masih terasa dari balik jendela mobil hitam milik nya. Dingin, ia tahu itu. Namun ia membiarkan suhu AC di dalam mobil nya, menusuk tanpa henti ke dalam kulit nya yang terlapisi kemeja hitam yang sudah kusut dimana-mana. Benar-benar seperti hati nya saat ini, kusut dan nyeri.
Mungkin saja ia sedang dalam siklus bulanan nya, ujar salah satu sudut hati nya, mencoba untuk menenagkan. Benar-benar tidak ia sangka, wanita yang sekitar satu setengah jam yang lalu masih tersenyum begitu cantik nya justru dalam jangka waktu sepuluh menit yang lalu menangis dan mengeluarkan seluruh unek-unek nya. Membuat nya kembali tidak mengerti dan pengakuan itu, pengakuan itu membuat nya... Marah. Jelas, pria mana yang tidak marah ketika wanita yangㅡmenurut pengakuan nyaㅡia cintai, mengatakan bahwa ia mencintai pria lain.
"Shit," umpat nya dalam hati. Ia menurunkan sandaran kursi mobil nya dan memejamkan mata nya. "Bahkan ketika Helena yang mengatakan hal itu, aku tidak pernah sesakit ini. Dia yang pertama. Wanita itu..."
Drrt drrt
Tanpa membuka mata nya, ia mengambil handphone di dalam saku celana nya dan mengangkat nya.
"Sayang, kamu dimana?"
Sial, Chilleo segera membuka mata nya dan memeriksa siapa yang menelepon nya. Dan benar saja, Ibu nya. Ia bahkan belum menyiapkan jawaban yang tepat untuk di jadikan alasan. Alasan karena malam itu ia tidak datang dan pasti, membuat kekacauan lain di hati Ibu nya.
"Halo, Ma." sapa nya singkat.
"Kamu dimana? Are you okay, Le?"
"Akuㅡaku baik-baik saja, Ma. Ada apa Mama menelepon ku?"
Bodoh. Tentu saja untuk menanyakan kemana ia malam itu.
"Mama hanya tidak tenang akhir-akhir ini. Dan, kenapa kamu tidak datang malam itu?"
"Jangan terlalu memikirkan keadaan ku. Aku baik-baik saja, Ma. Mama bisa sakit jika terus seperti itu. Dan soal malam itu, aku bertemu dengan teman ku di sana dan kami berbicara banyak. Maaf, Ma."
Ibu nya mendesah pelan, "Kamu mengkhawatirkan Mama? Kamu yang harus menjaga diri kamu baik-baik, Sayang. Oke, tidak masalah. Kita masih punya banyak waktu untuk makan malam bersama. Sudah malam, kamu harus istirahat. Good night, anak Mama."
"Hmm. Good night too."
Baru dua menit ia meletakan handphone nya dan bergerak untuk meraih kunci, benda itu kembali berdering. Namun kali ini hanya ada satu notifikasi pesan. Melihat siapa yang mengirimi nya pesan, ia bergerak kembali meraih benda itu.
Daniel X: Le, bisa kita ketemu? Di cafe biasa. Gue udh disini
Dan setelah mengetik pesan balasan nya, ia meraih kunci mobil dan menggerakan benda beroda empat itu untuk melaju dan membelah malam Ibukota yang tampak lengang.
•
"Kita bertemu lagi,"
Chilleo menjadi sedikit grogi begitu tahu, bahwa Daniel tidak lah sendirian. Di samping pria itu, ada seorang wanita cantik dan benar-benar hampir terlihat sama dengan wanita yang baru saja ia temui. Dengan gaun selutut berwarna biru laut, wanita itu benar-benar terlihat sempurna berada di sebelah Daniel. Dan jangan lupakan bagian perut wanita itu yang sudah terlihat membuncit, menguatkan penuturan Daniel akan kehamilan istri nya tempo hari.
"Lo liatin istri gue mulu, naksir gue cekik lo!" ujar Daniel sangsi yang langsung di sambut gelak tawa Chilleo dan Maura.
"Nggak dapet istri lo, duplikat nya boleh lah buat gue," ujar Chilleo menimpali seraya menarik kursi kayu dan mendudukan diri nya disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agairana Amanda
RomansaAmanda mencintai Daniel, Daniel memilih Maura, dan Amanda menyayangi Maura. Diri nya saat ini hanya sedang berputar di lingkaran cinta yang tidak berujung, diri nya hanya perlu untuk keluar dan membiarkan mereka untuk bahagia. Dan terlebih, kini dir...