Aku menatap bingung ke arah kotak besar di tengah ranjang ku setelah aku kembali dari rutinitas kerja ku hari ini. Kotak dengan pita berwarna biru dongker itu terlihat mendominasi ranjang yang tidak terlalu besar sebenarnya. Mencoba untuk membunuh rasa penasaran ku, aku mengambil kotak itu dan membuka nya.
Mata ku membelalak begitu tahu apa yang ada di dalam kotak itu. Gaun berwarna biru laut, dan sepasang sepatu berwarna senada tampak menggiurkan siapapun yang melihat nya. Taksiran harga? Jangan tanyakan itu, karena siapapun pasti tahu harga satu gaun dari label perancang ternama di Indonesia itu.
Kekaguman nya terinterupsi sejenak dengan deringan handphone di saku blazer nya.
"Halo?" sapa nya terlebih dahulu, setelah mengetahui siapa si penelefon itu.
"Hai," jawab suara di seberang. "Gimana? Suka nggak?" tanya suara itu lagi.
Manda memandang gaun itu dan mengangguk sekilas, meski seseorang di telefon sama sekali tidak melihat diri nya. "Suka. Cantik banget ..." gumam Manda pelan.
"Di pakai ya, nanti jam tujuh aku jemput ke sana."
"Mau kemana sih?" tanya nya bingung.
"Di pakai dulu aja, dandan cantik. Nanti tau sendiri, ok?"
"Ooh, ok. Ngomong-ngomong, kamu kok bisa masuk, Le?" tanya nya.
Suara tawa terdengar dari sana. "Minta tolong sama Arini."
"Ooh gitu ... Ok, see you."
"See you." tutup suara dari ujung telefon.
Setelah meletakan handphone nya di atas nakas, Manda bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan badan nya.
Pukul tujuh kurang sepuluh, saat ia sudah selesai mematut wajah nya menggunakan make-up sederhana. Rambut nya ia curly sedikit di bagian bawah, dan kemudian ia mengambil sejumput rambut dari kanan dan kiri kemudian menjepit nya menggunakan jepitan pita berwarna silver. Selesai dengan itu, ia mengganti anting nya menggunakan anting berwarna silver milik nya.
"Selesai," gumam nya puas setelah melihat pantulan nya sendiri di depan cermin. Bibir tipis nya yang hanya ia beri lipgloss, tampak menawan ketika ia tersenyum.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu di depan rumah nya, membuat Manda bergegas menggunakan sepatu nya dan mengambil slingbag di atas kasur.
"Tunggu," ucap nya seraya memutar kunci pintu dan meraih kenop nya.
"Wow ..." suara decak kagum langsung masuk ke dalam pendengaran nya begitu pintu di hadapan nya sepenuh nya terbuka.
Sosok tampan yang menggunakan jas berwarna hitam itu tampak tersenyum puas. "Cantik ... Pas banget sama kamu." ucap nya memuji akan selera baju yang ia pilih kan untuk pujaan hati nya itu.
"Makasih ..." ucap Manda pelan.
"Yuk?" ajak Chilleo seraya menengadahkan tangan nya,enunggu untuk di sambut. Dan begitu tangan nya bersambut, senyum itu lagi-lagi tercetak di bibir nya.
◻◻◻◻
"Le, kita mau dateng ke acara pernikahan apa gimana sih? Rame banget ini ..." gumam Manda begitu mereka turun dari mobil dan berjalan bersisian dengan tangan Manda yang melingkar sempurna di lengan Chilleo.
Mata nya tidak berhenti menjelajahi hamparan taman yang banyak di dekorasi oleh tanaman hias yang nampak cantik, persis seperti acara garden party. Namun beda nya, kali ini jalanan yang mereka lewati cukup sepi dan baru ada penerangan ketika mereka berbelok ke kanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Agairana Amanda
RomanceAmanda mencintai Daniel, Daniel memilih Maura, dan Amanda menyayangi Maura. Diri nya saat ini hanya sedang berputar di lingkaran cinta yang tidak berujung, diri nya hanya perlu untuk keluar dan membiarkan mereka untuk bahagia. Dan terlebih, kini dir...