Hun Thian-hi terlongong heran, tanyanya, "Siapakah Kim-ji itu?"
"Kim-ji adalah seekor burung rajawali yang besar. Pemberian dari seorang kakek tua ubanan kepada siocia!"
Baru sekarang Thian-hi menjadi sadar, mungkin Ham Gwat memperoleh suatu pengalaman aneh di tempat ini bersua dengan seorang tokoh kosen aneh, entah siapakah beliau?
"Keadaanmu sungguh sangat berbahaya, banyak orang ingin membekuk kau, sedang kau berkeras kepala ingin ke Siau-Iim-si, aku menjadi kuatir dan takut bagi keselamatanmu!"
"Kenapa kau kuatir dan takut bagi diriku?"
Siau Hong mengejapkan matanya, sahutnya tertawa jenaka, "Kenapa tidak? Bukankah kau seorang baik! Sayang nasibmu terlalu jelek, jikalau aku punya kepandaian silat yang tinggi tentu aku bantu kau!"
"Aduh sungguh bahagia dan terima kasih pada kau!"
"Kau harus terima kasih kepada siocia baru betul!" ~ demikian goda Siau Hong sembari tertawa penuh arti.
"Sudah tentu, bukankah kali ini dia yang menolong jiwaku."
"Bukan itu yang kumaksudkan, sungguh bodoh kau, aku tak mau bicara lagi padamu." — Lalu ia berlari keluar dan menghilang.
Thian-hi tercengang, ia menjadi bingung, tak tahu dia kemana juntrungan maksud kata-kata Siau Hong, pikir punya pikir ia menjadi keletihan, akhirnya ia himpun semangat dan mengatur napas mulai samadhi.
Kecuali luka dipundaknya kiri masih terasa sakit, mungkin karena terlalu banyak mengeluarkan darah sehingga kepalanya terasa pusing dan mata berkunang-kunang. Serta merta terpikir dan terbayang lagi wajah Ham Gwat, entah kemana dia selama ini?
Sedang ia termangu, derap langkah lirih mendatangi pelan-pelan, yang muncul memang Ham Gwat adanya. Setelah tiba di samping Thian-hi, Ham Gwat berkata, "Bagaimana kau ini, dari keadaanmu ini jelas bahwa tadi kau tidak istirahat secara baik-baik!"
Thian-hi tertawa kikuk, sahutnya, "Banyak urusan yang tidak bisa tidak harus kupikirkan." — Tak tertahan ia tertawa geli.
"Kau punya janggalan hati, tiada halangannya turun berjalan-jalan, cuma badanmu rada lemah karena terlalu banyak keluar darah, jalan-jalan melemaskan otot dan melapangkan pikiran juga ada faedahnya bukan!"
Thian-hi termangu tak bicara.
"Aku masih ada urusan," demikian ujar Ham Gwat. "Kau jalan-jalan sendiri atau nanti aku panggil Siau Hong untuk temani kau?"
Pelan-pelan Thian-hi merangkak bangun, katanya tertawa dibuat-buat, "Tak usahlah! Aku jalan-jalan sendiri saja."
Ham Gwat termenung sebentar, mulutnya terbuka namun urung bicara, setelah Thian-hi berdiri ia berkata, "Kalau begitu aku pergi dulu!" — Ia tinggal pergi.
Hun Thian-hi menjadi merasa hambar melihat sikap Ham Gwat yang tidak menentu itu, kadang-kadang hangat simpatik, dilain saat dingin, wajahnya tak pernah mengulum senyum manis, akhirnya Thian-hi tertawa geli sendiri. Batinnya, "Bagaimana aku ini, seorang laki-laki sejati kenapa tak punya pendirian tetap, seumpama aku punya rasa cinta terhadap Ham Gwat, tak seharusnya aku berpikiran tidak genah, apalagi aku belum begitu mengenal pribadi dan keadaannya, mana bisa bicara soal cinta terhadap dia!" ~ Pelan-pelan ia menggeremet maju dan keluar dari kamar.
Begitu berada di luar didapatinya dirinya berada di dalam sebuah hutan bambu, hawa disini rada sejuk dingin, sebuah jalan berliku memanjang tepat di depan pintu. Pelan-pelan Thian-hi menyelusuri jalan kecil ini keluar dari hutan bambu. Tanah luas dan subur terbentang dihadapannya, kembang liar tumbuh dimana-mana.
Pikiran Hun Thian-hi lantas melayang, sekarang sudah musim semi, selama kelana setahun ini bukan saja tidak membawa hasil yang diharapkan malah dirinya memikul dosa berlimpah dan berkepanjangan tiada penyelesaian, sehingga gurunya sendiri berpendapat bahwa aku sudah tersesat semakin dalam dan mengusir dari perguruan. Ia menghela napas dengan murung, kepalanya mendongak celingukan ke sekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Badik Buntung - Chin Tung
AdventureAwalnya hendak meminta Badik Buntung, senjata peninggalan dari orang tuanya yang telah meninggal kepada seorang teman ayahnya membuat Hun Thian Hi menjadi musuh Rimba Persilatan. Tanpa sengaja menerima sebuah ilmu sesat dari seorang tokoh Iblis memb...