5. Satninght

18.4K 935 17
                                        

Author's Pov

Amanda terbangun di pagi hari. Sekitar jam 7 pagi. Mencium wangi maskulin yang sangat menenangkan. Wanginya tidak lebih, tidak juga kurang. Sangat pas, itu fikirnya. Dia membuka matanya perlahan, dan itu wangi dari jaket Adam.

"Thanks, Adam." gumamnya kecil.

Adam, sosok yang dingin tetapi manis.

"My kitkat ice cream" gumamnya lagi sambil tersenyum. Ia menambahkan kitkat karena itu topping yang sangat favorit untuknya saat ia memakan eskrim.

drzt

"Halo, dengan Manda disini" Amanda dengan cepat mengangkat telepon yang masuk tanpa melihat nama si penelepon.

"Halo, mami disini" ucap seseorang di sebrang sana menirukan gaya bicara Amanda.

Amanda melihat nama si penelepon dan itu memang mami "ish si mami, kenapa mi? mi rebus mi goreng" Amanda terkekeh saat sadar begitu recehnya dia.

"papi harus kerja, mami mau anter papi, kamu jaga Bryan sampe kita pulang ya dadaahhhh"

tut tut tut

Sambungan terputus.

Amanda memutar bola matanya "Kebiasaan si mami" gumamnya.

Dengan susah payah, Bryan membuka matanya. Pandangannya samar-samar, namun akhirnya ia dapat melihat jelas. Sesuatu yang kedua ia lihat setelah langit kamarnya disana adalah sang kakak yang sedang tersenyum sumringah di pinggirnya.

"Bryan?" Amanda terdiam "kaka panggil dokter ya" Amanda berlari meninggalkan kamar Bryan untuk memanggil dokter. Ia sangat terburu-buru sampai tidak ingat jika disana ada tombol pemanggil dokter.

Amanda kembali ke kamar Bryan dengan dokter yang menanganinya. Bryan diperiksa.

Dokter membenarkan letak stetoskop nya "Bryan sudah membaik, tapi jangan dulu banyak bicara."

Amanda mengangguk dan mengangkat jempolnya kepada dokter "oke makasih Dokter Yudha"

Dokter Yudha, dokter yang memvonis penyakit Bryan, dokter yang selalu menangani Bryan pun keluar dari kamar Bryan.

Amanda menghampiri Bryan, mengelus rambut halusnya. "Bryan anak bandel."

"Bryan sayang kaka" Bryan mengatakan itu dibalik masker oksigennya, namun Amanda tetap bisa mendengar.

Amanda langsung melotot kepada Bryan "eh, udah gue bilang ya lo kemana-mana bawa inhaler lo, maen ditinggal di rumah aja kebiasaan ih. Pake sosoan ngajak balap lari si Rehan lagi." Amanda mengomel, dia memang diberi tahu semua ceritanya kenapa Bryan bisa masuk rumah sakit.

Bryan hanya memasang wajah tanpa dosa nya "iya bawel".

Untuk beberapa saat keduanya sibuk dengan dunia masing-masing. Bryan dengan tv nya, dan Amamda dengan hp nya.

☕☕☕

tok tok tok

Amanda membuka pintu bercat putih itu. Dilihatnya Adam membawa keresek berisi makanan "Eh, Adam."

"Eh, Manda. Bryan udah bangun?" tanya Adam dengan muka yang datar.

Amanda melihat ke arah Bryan "Udah tuh, lagi nonton tv. Eh, masuk yu" ucap Amanda menarik tangan Adam.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang