27. Teka-teki

8.7K 508 19
                                    

Author's Pov

"Anjing!" Seorang lelaki berteriak kencang di ujung koridor lantai satu, kedua temannya langsung melihat kearah kanan dan kiri, berjaga jika ada guru yang lewat pasalnya mereka sedang bolos.

Leon, salah seorang temannya memukul ringan tangan lelaki itu "Lang napa lagi sih?" Ucapnya kepada Gilang.

"Manda lagi sama Adam" Gilang berdecih, ia yakin setelah ini pasti dirinya di blok dari kontak ponsel Amanda oleh Adam.

"Cih, tuh anak masi idup, kirain satu bulan ilang udah mati" ucap Rafael, teman Gilang yang satu lagi.

Seluruh sekolah memang tidak tahu Adam kemana selama satu bulan ini, Adam tidak mau ada yang mengetahuinya selain orang-orang pilihan.

Gilang mengepal tangannya kuat "gue harus cari tau dimana keberadaan si songong itu sekarang".

Leon menyeruput es jeruk yang berhasil ia rampas dari siswi yang lewat "kalo udah ketemu?" Ucapnya santai.

"Gagal move on mah gini ck" ucap seseorang yang keberadaannya tak jauh dari mereka, ia kembali menghisap rokoknya dan mengeluarkan asapnya lewat mulut "mulai sekarang, coret nama gue sama Adam di daftar anggota futsal".

Koridor paling ujung ini memang sangat sepi, biasanya murid-murid menggunakannya untuk hal-hal yang negatif, seperti yang Romeo lakukan saat ini, ia merokok disana, meskipun masih lingkungan sekolah, tapi ia tidak takut sama sekali.

Gilang menaikkan salah satu sudut bibirnya "ini yang gue tunggu-tunggu, tim futsal gue ga butuh kalian".

Romeo membuang rokoknya dan mematikan dengan cara diinjak "kalo lo mau tau Adam dimana, jam 6 di Gedung 3" Romeo berbalik dan meninggalkan Gilang dan teman-temannya.

Gilang menatap kepergian Romeo dengan senyuman setannya. Setelah Romeo hilang dari indera penglihatannya, ia membalikan badannya "Gedung 3 tempat kita bunuh Reza Wijaya?"

Leon dan Rafael saling bertatapan, lalu mengangguk secara bersamaan.

Gilang kembali tersenyum setan "jangan sampe lo jadi korban gue selanjutnya, Erexion Romeo".

☕️☕️☕️

Sedari tadi Adam membalikan tubuhnya memunggungi Amanda. Setelah Amanda keluar dari wc, Adam menjadi seperti ini. Amanda tidak tahu apa penyebabnya. Ia takut jika Adam tidak baik-baik saja, ia ingat kata-kata Maya. Adam terlalu cuek untuk berekspresi.

Akhirnya Amanda mendekati Adam, duduk di pinggir ranjang Adam yang masih Adam sisakan "hey, u okay?" Amanda mengelus tangan Adam namun Adam menolaknya.

"Hm"

"Pengen peluk boleh?" Amanda kembali berucap "peluk ya".

"Peluk aja Gilang"

Amanda heran, ia lalu menautkan kedua alisnya "maksudnya?" Amanda yang tak kunjung mendapat jawaban dari Adam langsung mencari tahunya. Ia membuka handphone dan membuka aplikasi LINE. Benar saja, ia menemukan inti dari masalahnya. Saat ia akan mengetikkan pesan singkat berupa teguran untuk Gilang, tangannya berhenti ketika ia membaca tulisan 'blocked'.

Kini Adam tidak bisa lagi cuek kepada cowok-cowok yang mendekati Amanda "Gilang masih cinta kamu. Are you?" Adam menurunkan nada bicaranya pada kalimat terakhir.

Amanda menggeleng, ia mendekati Adam dan mengusap punggungnya. Amanda mencium pipi Adam "no, hey".

"Gilang lebih sempurna dari aku, dia kuat, gak penyakitan kaya aku" napas Adam mulai terengah, meskipun ia memakai masker oksigen.

Amanda langsung menenangkan Adam, ia memeluknya sangat erat "peduli setan mau Gilang itu kuat kek, kuat banget kek, super kuat kek, aku cintanya sama kamu doang".

Adam mulai mengatur napasnya menjadi lebih baik.

"I swear"

Adam membalikan tubuhnya menjadi menghadap kepada Amanda. Ia meneliti wajah Amanda, mencari kebohongan disana. Namun hasilnya nihil.

"Boleh aku tidur disebelah kamu?" Ucap Amanda.

Adam mengangguk, lalu Amanda membaringkan tubuhnya di sebelah Adam.

Adam memeluk Amanda, ia membuka masker oksigennya dan mencium kening Amanda.

Amanda mendongak menatap Adam, Adam menunjuk mulutnya, memberikan kode kepada Amanda.

Amanda mengerti maksud Adam "merem" ucapnya yang langsung dilakukan oleh Adam.

Adam menutup matanya beberapa saat, setelah itu ia merasakan hangat di hidungnya? Adam kembali membuka mata dan menatap Amanda.

Amanda mencubit pipi Adam "sakit itu sembuh dulu, bukan modus modus".

Adam menghela napas, ia kembali berucap "boleh aku tanya satu lagi?"

Amanda mengangguk "of course".

"Kamu punya nama belakang?"

Amanda menatap Adam "papi ngasih nama belakang buat anaknya yang cowok, gatau kenapa".

Adam tersenyum, salah satu rasa cemburu yang mengganjal di hatinya sedari tadi hilang "bagus padahal, Amanda Keysha Putri Wijaya" Adam mencubit hidung Amanda.

••••

Reza itu siapa? Kok nama belakangnya? Kok?

NOVIO
(n.) boyfriend in Spanish

Yang ngikutin cerita ini dari awal (kagak ada ya) pasti tau ini cerita dulu awalnya judulnya boyfriend abis itu ganti jadi most wanted sekarang ganti lagi jadi boyfriend tapi dalam bahasa Spanyol. Gatau kenapa aih suka aja kalo ngomong novio.

Btw makasih buat kitkat_matcha yang udah bikinin cover kece nyaa 💙💙💙

Mulmed: Amanda Keysha Putri Wijaya

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang