40. Hot chocolate vs es krim

8.1K 496 17
                                    

Author's Pov

"Byeeee Fazzaaa Fannyyy" Amanda melambaikan tangannya di salah satu sisi kaca yang menghalangi sisi itu dengan sisi yang lain.

Fazza dan Fanny pun melambaikan tangannya kearah Amanda, setelah itu masing-masing dari mereka menyerahkan paspor kepada petugas.

Amanda mengusap keringat yang mengalir di dahinya, "fyuh, yuk pulang" Amanda meraih tangan Adam dan menyimpannya di pundaknya. Tingginya yang hanya se-hidung Adam membuatnya terlihat lebih seperti adik Adam.

Tangan kanan Adam menggandeng pundak Amanda, tangan kirinya ia simpan di saku jaketnya.

Adam menghentikan langkahnya "mampir dulu kuy".

Amanda melihat kearah restoran yang ditatap Adam "lo baru keluar rs".

Adam mengangkat kedua alisnya.

"Ntar pulang-pulang gue dibunuh sama Om Richard" Amanda terkekeh.

Adam mengacak rambut Amanda "gapapa kali" ucapnya "kan lo yang dibunuh, bukan gue" lanjut Adam.

Amanda mencubit badan Adam, yang dicubit pun meringis kesakitan "jahat".

Adam tertawa lalu membawa Amanda ke restoran yang tadi dimaksud.

Setelah mereka berada di pintu restoran, Amanda menatap Adam "serius? Kamu ga cape?" Amanda berucap lebay.

Adam menoyor kepala Amanda "alai pake i" lalu mereka menempati tempat yang kosong.

Amanda mengambil menu yang tergeletak di meja. Ia melihat-lihat menu itu "pokonya kamu ga boleh makan daging, pasta, burger, hotdog, es krim, kopi, kebab, pizza, semuanya lah pokonya jangan".

Adam tersenyum "siapa juga yang mau makanan itu. Pengen hot chocolate aja" Adam menjulurkan lidah.

"Hot chocolate ya? Mmm--" Amanda membuka hp nya, memencet aplikasi google dan mengetikkan apa yang ingin dicarinya. "Nah, boleh kalo itu, bagus malah".

"Iya emang. Jadi kamu mau apa?" Adam mengambil alih menu yang dipegang Amanda "aku pilihin ya".

"Pengen es krim" Amanda membesarkan lupil matanya, berharap Adam memenuhi permintaannya.

"Apaan ah ntar pilek, lagi ujan gini" ucap Adam sambil terus mencari menu yang cocok untuk Amanda.

"Iiihhh pokonya mau es klim" Amanda memajukan bibirnya, memohon kepada Adam.

"Boleh deh, tapi ada syaratnya" Adam melepas jaketnya, menyisakan kaos berwarna hitam "kamu makannya pake jaket aku, biar ga pilek".

Amanda kebingungan, sebenarnya apa hubungan makan es krim sama jaket Adam? Tetapi Amanda membuang jauh-jauh pikiran itu, yang ia pedulikan sekarang hanyalah ia harus mendapatkan es krim itu.

Adam memanggil pelayan di sekitaran mejanya dan memesan apa yang ingin ia pesan.

Amanda mengucek matanya secara tiba-tiba, jaket Adam yang terlalu besar di tubuh mungilnya memperlambat gerak tangannya itu "aah perih perih perih" ucapnya setengah berteriak, sebagian orang melihatnya heran.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang