44. Club

6.5K 427 35
                                    

Author's Pov

Amanda yang baru pulang sekolah itu langsung disambut oleh maminya, Aurel memegang sebuah surat ditangannya.

Setelah Amanda menyalami Aurel, Amanda bergegas untuk ke kamarnya. Namun, niatannya itu diurungkan oleh Aurel.

"Eeh, anak mami, mami mau minta tolong sebentar" Aurel menarik baju Amanda.

Amanda dengan malas berbalik kepada Aurel "apaan?" Ucapnya.

Aurel menyerahkan selembar kertas tadi "nih, tolong kamu kasih ke tante Maya, Mami lagi masak ntar gosong".

Amanda membaca deretan kata di surat yang berjudul 'Arisan Invitation' itu, ia mengerutkan dahinya "harus sekarang banget? Lagian sekarang udah jamannya broadcast lewat LINE kek, whatsapp kek".

Amanda mengibaskan tangannya "hanya kasiin doang, oke".

Dengan malas Amanda berjalan keluar rumahnya, ia masih berseragam sekolah. Amanda menyebrang dari rumahnya, ia mengetuk pintu rumah besar itu setelah ia diberi izin masuk gerbang oleh Pak Bayu.

"Masuk aja neng" Pak Bayu berteriak di tempatnya.

Amanda menatap pintunya ragu-ragu, tidak lama ia membuka pintu besar berwarna putih itu.

Saat pintu itu terbuka, Amanda melihat Maya yang sedang membawa selimut, Amanda menghampirinya "eh, tante. Sini Manda bantu" Amanda mengambil alih selimut itu.

Maya meregangkan ototnya yang terasa pegal karena membawa selimut itu dari atas "tolong pakein ya".

Amanda heran "hah?"

Maya menunjuk kearah sofa "tuh, Adam ketiduran. Tolong pasangin, tante lagi masak ayam takut gosong".

Amanda mengangguk "oh, oke tante" Amanda membawa selimut itu, setelah berada di hadapan Adam, Amanda melirik sejenak Adam dari ujung kaki hingga ujung rambut. Adam terlihat damai dengan tidurnya, setelah itu Amanda berjongkok, membuka selimutnya dan meletakannya diatas badan Adam.

"Have a nice dream" bisiknya kepada Adam. Setelah itu, ia berjalan menuju dapur. Ia memberikan undangan tadi, lalu pamitan kepada Maya.

Amanda pun kembali ke rumah. Ia langsung menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti bajunya.

☕☕☕

Adam terbangun saat seseorang memainkan hidungnya, ia melihat orang itu lalu memalingkan pandangannya "ngapain sih ah" ucap Adam yang masih terlihat ngantuk walaupun sudah tidur seharian itu.

Fadiya tertawa "jenguk" ucapnya.

"Gak sakit" Adam menutup seluruh badannya memakai selimut.

Fadiya berdecak kesal, ia membuka paksa selimut itu lalu menyodorkan plastik berisi makanan "nih makan".

Adam bangkit dari posisinya menjadi duduk, ia menatap Fadiya.

"Iya, makasih Fadiya, makasih banget" ucap Fadiya menirukan gaya bicara Adam.

Adam diam dengan muka datarnya.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang