49. Awal kebahagiaan

6.7K 460 37
                                    

Author's Pov

Semua rangkaian acara pemakaman telah dilaksanakan. Sebagian orang berpakaian serba hitam mulai meninggalkan pusaran itu, air mata dari beberapa orang menghiasi pemakaman di hari itu.

Fazza dan Fanny serta kedua orangtuanya turut hadir di pemakaman itu.

Seorang perempuan menangis saat ia kembali menatap batu nisan itu.

Richard membawa Maya kedalam pangkuannya "mama sama papa udah tenang disana".

Amanda yang turut hadir disana pun merasakan kesedihan itu.

Disela-sela kesedihannya, Amanda sempat memikirkan Adam. Jika sudah sadar nanti, bagaimana perasaan Adam melihat kakek dan neneknya sudah pergi.

Amanda masih sangat mengingat jelas kejadian saat Richard menerima telepon di rumah sakit saat itu. Saat seorang polisi meneleponnya dan mengatakan bahwa orangtuanya mengalami kecelakaan.

Rena yang meninggal ditempat, Darrel yang masih bisa diselamatkan namun memilih mendonorkan jantungnya dan menemani Rena hari ini dimakamkan.

Amanda memeluk Aurel, walaupun Amanda baru sekali bertemu dengan Rena dan Darrel, tetap saja perempuan itu merasakan duka yang sangat dalam.

Richard memegang bahu Maya, mereka berdua berdiri, diikuti orang-orang yang tersisa disana.

Sandra menghampiri menantunya, memeluknya erat.

"Maafin Richard ya bu" Richard membalas pelukan mertuanya itu "Richard belum bisa jadi menantu yang baik".

Sandra mengusap punggung Richard "kamu udah yang terbaik nak, jangan sedih ya, kan masih ada ibu".

Richard mengangguk dipelukan Sandra.

Mereka semua bergegas pulang, menuju mobil masing-masing.

"Tan, Manda mau langsung ke rumah sakit ya" Amanda berucap kepada Maya.

Maya tersenyum "iya sayang, nanti tante nyusul".

☕☕☕

Amanda mengusap lembut kening lelaki dihadapannya itu. Ia menatapnya "sayang, kamu udah dapet jantung baru, udah sembuh".

Amanda menarik tangan Adam dan menciumnya "udah gaakan sakit lagi, bangun yuk".

Pasca 2 hari operasi, Adam masih belum sadar, keadaannya juga masih belum stabil. Jantung barunya itu sedang beradaptasi dengan tubuh barunya.

Amanda mengusap tangan Adam "aku kangen".

Adam melakukan pergerakan, dan Amanda yang merasakan pergerakan itu langsung menatap wajah Adam.

"Dam?" Ucap Amanda lembut.

Perlahan namun pasti, Adam membuka kedua matanya. Membuat Amanda terkejut sekaligus senang.

"Ini beneran kamu?" Amanda masih tak percaya.

Adam yang masih lemah itupun hanya bisa berkedip. Amanda langsung berdiri dan mendekati Adam.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang