51. Bolos-2

7K 451 44
                                    

Author's Pov

Amanda dan Fazza mendekati Adam yang masih tertidur pulas di ranjangnya yang dibuat setengah duduk agar pernapasannya lancar, Amanda memegang tangannya.

"Mau di bangunin?" Ucap Fazza kepada Amanda.

Amanda langsung menggeleng "jangan, kasian".

Fazza mengangguk, ia berjalan menuju sofa dan tidur disana. Kemarin malam tidurnya tidak teratur. Karena Richard tiba-tiba terserang demam, dan ayahnya Fazza yang tidak mau ditinggal adik kecilnya Fazza, jadilah dia satu-satunya laki-laki yang bisa diandalkan, Fazza bolak-balik rumah Adam dan rumah sakit.

Amanda menarik kursi dan duduk. Tatapannya tak sedikitpun ia lepaskan dari wajah Adam.

"Ma?" Suara parau khas orang bangun tidur itu terdengar dari mulut Adam.

Amanda mengusap lembut kening Adam "iya sayang?" Ucap Amanda.

Adam membuka perlahan matanya, ia menangkap sosok wanita yang masih berseragam sekolah. Awalnya ia pikir ini mimpi, tetapi saat wanita itu tersenyum, Adam yakin seribu persen bahwa ini nyata.

"Bolos?" Ucap Adam sangat pelan.

Amanda yang mengetahui arah pembicaraan Adam itu langsung mengalihkan pembicaraan "ada yang sakit?"

"Amanda" nada bicara Adam naik.

Amanda menunduk "iya, maaf abisnya aku ga tahan pengen ketemu kamu".

Adam menarik nafas dalam, bersiap menceramahi Amanda.

"Sstt iya aku tau bolos itu ga baik, bagaimanapun sekolah nomor satu, iya kan? Aku minta maaf" Amanda memasang wajah soimut nya yang ia yakini bisa membuat hati Adam luluh.

Adam membalikan tubuhnya "hm".

"Dam" Amanda menggoyangkan tubuh Adam, namun tak ada reaksi "Adam iih" bujuknya. Tidak ada balasan, Amanda berdiri dan pindah ke sisi yang lain "Baa" Amanda meletakan kedua tangannya di wajahnya dan membukanya.

Adam malah membalikan tubuhnya lagi "galucu".

Amanda pindah lagi ke sisi yang tadi, ia kembali duduk disana.

"Aku gasuka ya" Adam melihat mata Amanda.

"Gasuka apa? lebih mentingin kamu daripada belajar? Ga adil" ucap Amanda.

Adam menautkan kedua alisnya "kenapa?"

Amanda menghela napas "kamu jadiin aku prioritas pertama kamu bahkan lebih dari nyawa kamu sendiri. Sedangkan aku? Apa yang udah aku lakuin ke kamu?"

Mata Adam tertutup, menahan sakit yang entah datangnya darimana.

Amanda menggenggam tangan Adam "biarin aku jadi orang yang nemenin kamu sampe nanti" Amanda mencium tangan Adam.

Adam menarik tangan Amanda, membawa ke dalam pelukannya. Adam menggeser sedikit posisinya "sini".

Amanda menaiki ranjang Adam, ia memeluk Adam, hal yang belakangan ini ia rindukan.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang