53. Ngebakso

5.6K 355 52
                                    

Author's Pov

Romeo menekan klakson mobilnya untuk yang kesekian kali. Kesabarannya sudah habis saat ini, ia menggerutu kesal lalu turun dari mobil.

"Kaaaaakkkk" teriaknya sangat keras.

Seorang perempuan keluar dari toko kue tersebut, ia langsung membungkam mulut adiknya itu. "Berisik ih, orang orang ngeliatin kan jadinya".

Romeo memajukan bibirnya, memasang muka seperti halnya anak kecil yang tak diizinkan membeli balon. "Lama".

Shafira mengusap punggung adiknya "maaf maaf, nih kaka beliin biskuit susu".

Romeo menatap biskuit itu antusias "serius? Mana mana".

"Hayu di mobil aja bukanya" ucap Shafira lalu menuntun Romeo.

Romeo bergegas menuju mobil. Ia langsung mengambil dan memakan biskuit yang disodorkan oleh Shafira.

"Jadi sekarang jadinya gimana?" Ucap Shafira.

Romeo menelan sisa biskuit yang berada dalam mulutnya. "Sekarang kita jemput Naila dulu, nanti dari situ aku mau ke rumah Amanda pake mobil Naila. Kakak terserah deh mau kemana".

Shafira mengangguk "yaudah ayo jalan".

Romeo yang masih sibuk memakan biskuitnya itu mengacungkan jempol, ia mengendarai mobil itu dengan satu tangan.

Setelah sampai di pekarangan rumah Naila, Romeo menghentikan mobilnya.

Seorang perempuan baru saja keluar dari rumah besar bertingkat tepat dihadapan Romeo. Naila melambaikan tangannya ke arah Romeo dan Shafira, lalu menghampirinya. "Halo kak, halo Meo".

Shafira tersenyum "hai Nai, apa kabar?"

"Baik kak, ka sapir?" Naila bertanya balik.

"Sama" jawab Shafira.

"Meo juga oke" Romeo ikut nimbrung.

"Gak nanya" ucap Naila dan Shafira berbarengan.

Romeo tersenyum dan keluar dari mobil, digantikan oleh Shafira.

"Kakak pergi dulu ya Meo, Nai" Shafira menjalankan mobil itu setelah mendapat jawaban dari Romeo dan Naila.

Naila menggandeng tangan Romeo "yuk ah, si Key udah marah-marah nyuruh cepet kesana".

Romeo mengangguk.

☕☕☕

"Yah kan kalah, Bang Meo sih" Bryan menggerutu kesal.

"Kok gue sih? Ya salah lo lah, siapa suruh kipernya maju?" Romeo tak mau kalah.

"Kan gue cuma ngikutin omongan lo bang, katanya tangkap aja bolanya" Bryan kesal.

"Kan gue bilang tangkep bukan maju, Bambang!" Romeo menjitak kepala Bryan.

Bryan mengelus kepalanya "kan bolanya ada di depan, kalo ga maju terus gimana nangkepnya, Udin!"

"Udahlah" Romeo mengalah. "Ganti game aja".

Bryan berfikir "boleh lah" ucapnya lalu mengganti kaset game nya.

"GTA ye" ucap Romeo.

"Call of Duty aja dah" Bryan menatap Romeo.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang