16. Not now

10.5K 612 8
                                    

Author's Pov

Hari senin pagi ini Adam bersiap untuk sekolah. Setelah berpamitan kepada kedua orangtuanya, Adam meninggalkan rumah dengan mobil nya menuju rumah Amanda.

Amanda yang menunggu di halaman rumahnya memasuki mobil Adam tanpa diperintah. Amanda duduk di jok sampimg pengemudi. Ia melepaskan tas nya dan menyimpannya di kedua paha nya. Amanda melirik Adam sekilas. Adam hanya memasang wajah datarnya tanpa melihat kepada Amanda. Amanda terus menatapnya, menunggu apa respon Adam. Sudah cukup lama Amanda menatap Adam tidak ada respon sama sekali. Amanda berdecak kesal. Padahal yang ia inginkan hanyalah ucapan selamat pagi dari kekasihnya itu. Tetapi nyatanya Adam hanya menatap lurus kepada jalanan.

Amanda mengalihkan pandangannya kepada jendela di pinggirnya. Bibir nya di majukan kedepan, ia benar-benar kesal Adam tidak peka kepadanya.

Cukup lama Amanda melihat keluar jendela, pikirannya kemana-mana, sampai ia tidak memyadari kalau keadaan sekarang sedang lampu merah. Amanda melihat sekilas kedepan untuk memastikan lampu lalu lintas sedang merah.

Saat ia akan mengalihkan pandangannya lagi ke luar jendela, tiba-tiba hidung mancungnya terasa perih. Adam memencetnya. Ia memainkan hidung Amanda dan menarik wajah Amanda ke hadapan dirinya. Kini mereka berhadapan. Adam melepaskan jarinya dari hidung Amanda. Adam memajukan wajahnya. Kini wajah mereka hanya berjarak satu jengkal.

"Good morning princess" ucap Adam sambil mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Ia memberikan coklat dari saku nya kepada Amanda.

Amanda tidak memberi respon. Ia mati-matian menahan senyumannya dan berusaha terlihat sedang ngambek di depan Adam.

Adam mengacak rambut Amanda gemas. "Jangan ngambek dong, nih coklat" Adam memasukkan coklat itu ke dalam saku rompi Amanda.

Amanda masih menahan tawanya. Wajahnya ia buat se bete mungkin "lagian suruh siapa jahat".

Adam tersenyum.

Amanda menjauhkan mukanya. Ia kembali menatap jendela "gombalin dulu" ucapnya.

Adam tersenyum jahil "aku cinta kamu".

Amanda blushing di tempatnya. Entah, Adam hanya mengatakan itu tetapi membawa dampak besar bagi Amanda. Senyumannya tidak bisa ditahan lagi.

Adam tersenyum menatap Amanda. Tangannya terangkat mencubit pipi Amanda.

Amanda meringis kesakitan saat Adam sengaja mengencangkan cubitannya kepada Amanda. "Iisshhh.... tadi mencet idung, terus ngacakin rambut, terus nyubit pipi, ga sekalian nih mata dicolok." Amanda menunjuk mata kirinya.

"Iya nih mau" ucap Adam, tangannya berpindah kepada mata kiri Amanda yang sudah terpejam.

Amanda menepis tangan Adam. "Jangan seriusan ih" Ia mengusap matanya.

Adam tertawa kecil, lampu lalu lintas berubah menjadi warna hijau. Adam segera menginjak pedal gas sebelum mobil belakangnya memberi klakson.

☕️☕️☕️

Amanda dan Adam turun dari mobil. Adam mengaitkan tasnya kepada bahu kanannya. Tangan kirinya ia pakai untuk menggandeng Amanda. Sepanjang perjalanan mereka bergandeng tangan.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang