52. Indomaret

5.1K 383 39
                                    

Author's Pov

Fanya yang sedang berada di pinggir Adam mengusap rambut kakak sepupunya itu, ntah rindu atau apa, Fanya ingin Adam bangun, sudah lama ia tak bermain dengan lelaki dihadapannya itu.

"Bang Adam" ucap Fanya.

Amanda dan Fanny yang sedang mengobrol refleks memandang Adam.

Adam tersenyum tipis kearah Fanya.

"Bang Adam ayo main ke mall" Fanya antusias.

Adam mencubit hidung Fanya "ayooo" ucap Adam.

"Besok, ya? Janji" Fanya mengangkat jari kelingkingnya.

"Bang Adam nya belum boleh pulang, dek. Sama Bang Fazza aja ayoo" Fazza teriak dari tempatnya.

Fanya menoleh kepada abangnya itu "ga ah, bocen".

Adam mencubit hidung Fanya lagi.

Amanda tertawa melihatnya, ia merasakan getaran di saku celana nya, setelah melihat nama seseorang di layar ponselnya, Amanda berucap "aku keluar dulu ya". Amanda keluar ruangan dan mengangkat telponnya "halo mam?"

"Halo sayang, pulang dulu ya bentar" ucap seseorang disebrang sana.

"Iya mam, Manda meluncur". Ucapnya lalu memasuki ruangan Adam lagi.

"Siapa?" Tanya Adam.

"Mami, kayanya aku harus pulang dulu ya" Amanda mengusap tangan Adam.

Adam mengangguk mengerti "sama siapa?"

Amanda mengangkat ponselnya "pake ojek online aja".

"Ntar abangnya nyulik kamu gimana?" Ucap Adam. Belum juga Amanda mengucapkan sebuah kata Adam langsung menyergahnya "Faz tolong anterin Manda pulang" ucapnya kepada Fazza.

Fazza yang sedang tiduran langsung meresponnya "ayo".

"Eh ngga usah Faz, pake gojek aja" Amanda menolak.

Fazza tertawa "hayu jangan bandel, nanti Adam marah".

Adam memberikan aba aba kepada Amanda.

Amanda mengambil tas kecilnya "yaudah, pulang dulu ya" Amanda memegang tangan Adam sekilas yang dibalas anggukan oleh Adam.

"Pulang dulu yah Fanya" Amanda mengacak gemas rambut Fanya "Fanny duluan yah" Amanda melambaikan tangannya lalu keluar dari ruangan itu bersama Fazza.

Fazza memutar mutar kunci mobil di jari telunjuknya, sambil bersiul sesaat.

"Emangnya Adam belum tau soal operasi itu ya?" Amanda memberanikan diri bertanya.

Fazza mengangkat kedua bahunya acuh "kata Tante Maya jangan dulu".

Amanda mengangguk paham "maaf ya".

"Apaan si ah" ucao Fazza.

"Gatau, gue ngerasa gaenak aja, terlalu ikut campur dalam urusan keluarga kalian, gue jadi sering ngerepotin lo kaya gini juga" Amanda menundukkan kepalanya.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang