39. Untung sayang

7.1K 483 6
                                    

Author's Pov

Amanda menarik selimut Adam sampai ke dada. Ia lalu mengusap rambut Adam sekilas dan pergi meninggalkan tempat itu menuju rooftop, menemui si kembar.

"Udah bobo?" Ucap Fanny.

Amanda mengangguk, ia meletakkan tubuhnya di kursi, entah kenapa dirinya sangat lelah walaupun seharian ini ia hanya duduk menjaga Adam.

Fazza melihat Amanda sekilas, lalu pandangannya beralih lagi kepada jalanan Kota Jakarta sore hari ini.

Fanny berjalan mendekati Amanda, lalu ia duduk tepat di sebelah Amanda "besok lo sekolah?"

Amanda segera menjawab "iya".

Fazza bangkit dari duduknya, ia meneguk kopi yang sedari tadi ada di genggamannya, setelah habis, Fazza melempar bungkus kopi itu kedalam tempat sampah yang berada di sebelahnya "yuk pulang".

☕☕☕

"Lo kenapasi Man? Cemberut mulu. Adam?" Naila yang melihat Amanda sedari tadi menekuk wajahnya itu menggeram kesal.

Amanda menggeleng. Hari ini ia dijemput oleh Naila.

Naila menghela napas berat "Cerita dong".

"Sedih aja".

Adam pasti Naila lebih memilih untuk berbicara dalam hati.

"Gue takut kehilangan Adam".

Tuh kan. "Man mending lo gausah sekolah deh, gaakan fokus juga kalo kaya gini" Naila menatap Amanda.

"Tadinya gitu, gue mau ke rumah sakit aja. Tapi-"

Naila memotong ucapan Amanda "gue anter ke rumah sakit". Ia lalu membelokan mobilnya, kearah menuju rumah sakit.

Amanda terlihat gelisah "Nai, dia gaakan suka liat gue udah pake seragam terus gajadi sekolah garagara dia".

Naila tidak menanggapi, ia hanya fokus kepada jalanan, bahkan ia menambah kecepatan mobilnya.

Amanda hanya bisa pasrah, ia memalingkan wajahynya ke jendela.

Naila meminggirkan mobilnya di sisi jalan, Amanda kebingungan.

"Turun sana" ucap Naila mengusir Amanda.

Amanda mengerutkan alisnya "lah?"

"Males parkir gue, jalan dikit sono cepet ntar ditilang polisi lagi" Naila melihat situasi di sekitar jalan itu, memastikan tidak ada polisi.

"Lo?" Ucap Amanda masih keheranan.

Amanda memutar bola matanya "yaelah anak baik guemah, gamau bolos-bolosan".

Amanda membuka pintu mobil lalu keluar dari sana "awas lu ye gue tampol lu" Amanda mengepal tangannya dan memperlihatkannya kepada Naila.

Naila hanya mengacuhkannya, lalu ia meninggalkan Amanda.

Amanda berjalan menuju rumah sakit, ia mengeluarkan jaket dari tas nya dan memakainya.

Amanda mendorong pintu putih bernomor 308 itu. Ia memasuki ruangannya, menghampiri ranjang Adam, lalu mengusap tangan Adam lembut.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang