Author's Pov
Hari ini Amanda membantu Maya mempersiapkan kepulangan Adam. Setelah satu minggu setelah sadar, akhirnya Adam diperbolehkan pulang.
Adam hanya duduk manis di pinggir brangkar sambil menyumpal kedua telinganya menggunakan headset.
Disana tidak hanya ada Amanda dan Maya, ada juga Pak Bayu yang siap mengangkuti barang-barang dan tentunya membawa mobil. Richard tidak biaa ikut karena pekerjaan yang tidak bisa ia tinggalkan.
"Udah semua?" Ucap Maya.
Amanda mengangguk "udah kayanya tan".
"Oke, Bayu langsung ambil mobil aja ya, Adam sama Amanda tunggu di lobby, tante mau ngurusin administrasi dulu".
Pak Bayu dan Amanda mengangguk kompak. Pak Bayu meninggalkan ruangan itu membawa barang-barang, dan Maya pun begitu, ia pergi mengurus administrasi.
Amanda mendekati Adam, menepuk-nepuk pipinya. Adam tidak bereaksi, pandangannya tetap berada pada ponselnya.
Awalnya Adam menghiraukan Amand yang menepuk-nepuk pipinya, tapi lama-kelamaan ia merasa terganggu. Adam mengangkat kepalanya menghadap Amand, ia mencubit hidung Amanda cukup lama hingga Amanda meringis sakit.
"Jahat" ucap Amanda sambil mengelus hidungnya yang merah.
Adam tersenyum dan mengacak rambut Amanda "yuk" ucap Adam kemudian berdiri dan merangkul tubuh mungil Amanda menuju keluar.
Setelah sampai di lobby, mereka pun keluar dan menaiki mobil yang sudah diisi oleh Maya dan Pak Bayu.
Amanda dan Adam menaiki mobil di bagian kursi belakang. Dan mobil pun dijalankan.
Amanda memeluk perut Adam dan menyender di bahu Adam. Tangan kanan Adam terangkat melepas salah satu headset nya dan memakaikannya kepada telinga Amanda. Lagu just the way you are milik Bruno Mars langsung mengalun di telinga Amanda. Amanda tersenyum sambil mengencangkan pelukannya.
☕️☕️☕️
Amanda menggeliat dan menguap, setelah itu ia membuka matanya, yang dilihatnya pertama kali adalah langit ruangan yang putih. Amanda terbangun, ia duduk di kasur yang berwarna putih itu juga. Amanda langsung mengerucutkan bibirnya, matanya memerah seketika. Amanda tipe cewek yang sangat cengeng, lebih tepatnya kekanakan. Seperti sekarang, ia berada di tempat asing menurutnya dan tidak ada orang disini. Ruangannya cukup besar, ia pikir ini pantas disebut kamar. Tapi milik siapa? "Mamiii Manda tersesat" ucapnya sambil menyeka air matanya.
Tiba-tiba pintu kamar yang berwarna putih itu terbuka. Amanda semakin panik, dan disaat seperti ini otak cerdasnya sama sekali tidak bisa bekerja. Amanda menutup dirinya dengan selimut.
"Heh".
Amanda yang mengenali suara itu langsung buru-buru membuka selimut, ia lihat orang itu sudah duduk dihadapannya, Amanda langsung memeluknya erat.
"Kenapa nangis?" Ucap Adam sambil membalas peluan Amanda.
Amanda terisak "aku takut tersesat, ini dimana?"
Seketika Adam tertawa terbahak-bahak, bahkan sampai mukanya memerah "bego, ini kamar gue" ucap Adam.
Amanda semakin cemberut, ia melepaskan pelukannya "ya lagian aku gatau ini kamar kamu" Amanda menghapus air matanya.
Adam menjitak kepala Amanda "dasar bocah, makin gemes deh" Adam lalu mencubit kedua pipi Amanda.
"Terus kenapa aku ada disini?" Ucap Amanda kebingungan.
"Tadi di mobil kamu bobo, terus aku pindahin ke kamar aku" ucap Adam.
Amanda mengangguk "terus siapa yang gendong aku?"
"Bi Ani" jawab Adam.
Amanda melotot "serius ih" ucap Amanda sambil menyubit pinggang Adam.
Adam melepaskan cubitan itu "duh iya iya, ya aku lah terus siapa lagi".
"Emang aku ga berat?" Tanya Amanda.
Adam tersenyum "yaelah gendong anak segede biji kuaci mah, cetek" Adam mengangkat tangannya, menyatukan jempol dan jari tengahnya.
Amanda melemparkan bantal tepat di muka Adam "biji kuaci banget" ucapnya mgambek.
Adam tersenyum.
Amanda melihat ponselnya yang bergetar, ia melihat alarm disana yang bertulisan 'bayi besar minum obat' Amanda langsung melirik Adam "minum obat dulu".
Adam mengangkat kedua bahunya "ntar aku ngantuk".
Amanda mengambil beberapa obat Adam di nakas Adam kemudian kembali lagi "ya bobo, aku juga mau pulang".
Adam cemberut.
"Besok pulang sekolah aku kesini lagi, sekarang kamu minum obat dulu, aku tumgguin sampe bobo" Amanda mengelus pipi Adam.
Adam masih cemberut, Dokter Chandra menaikkan dosis obat Adam sangat tinggi, jadi efeknya tidak main main, seperti menjadi lebih mengantuk, mual-mual, bahkan muntah. Dan obat itu juga mempengaruhi mood Adam. Adam tidak suka itu.
Amanda menyiapkan obat-obat itu dan mengambil botol air mineral di nakas Adam.
Adam melihat obat-obat itu, sebenarnya efek-efeknya tidak masalah baginya. Namun ia masih ingin berduaan dengan Amanda, dan jika ia meminum obatnya, rasa kantuknya akan datang dan tidak bisa ditahan.
"Besok kita ketemu lagi, bangun tidur deh kita video call" Amanda membujuk Adam.
Adam pasrah, ia mengambil obatnya dan menelannya satu per satu. Setelah itu ia meminum air mineralnya. Selanjutnya, ia membaringkan tubuhnya, sedangkan Amanda duduk disebelahnya sambil mengelus-elus rambut lembut Adam.
"Ngantuk" ucap Adam yang sepertinya sudah mulai dipengaruhi oleh obat.
Amanda mencium kening Adam "tidur sayang" ucapnya lembut.
Tidak lama, Adam pun tertidur. Amanda menarik selimut hingga ke perut Adam. Dengan hati-hati, ia meninggalkan kamar Adam.
Setelah sampai di ruang tengah, Amanda melihat Maya sedang menonton tv "tan, Manda pamit ya, Adam udah minum obat terus sekarang lagi bobo" ucapnya sambil menyalami Maya.
Maya mengangguk "makasih ya sayang, titip salam buat orang rumah".
Amanda mengacungkan jempolnya "siap tan, Manda pulang ya" Amanda pun keluar dari rumah itu, diluar, ia melihat Bi Ani yang sedang menyiram tanaman "pulang dulu ya Bi" ucap Amanda melambaikan tangan kepada Bi Ani.
"Iya neng, hati-hati" Bi Ani berteriak karena jaraknya dengan Amanda mulai menjauh.
Amanda pun menyebrangi rumah Adam dan sampai ke rumahnya.
Amanda langsung membaringkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Ia sedang mengumpulkan niat untuk mandi, karena sejujurnya ia belum mandi dari pagi.
Setelah beberapa puluh menit, ahirnya niatnya terkumpul. Ia menuju kamar mandi dan mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOVIO (slow update)
Teen FictionHot chocolate, komik dan ketenangan. Itu 3 hal yang paling utama dalam hidup cowo yang mood nya bisa berubah dalam hitungan detik itu. [Revisi setelah tamat] cover by: @kitkat_matcha highest rank #71 IN TEEN FICTION