18. Sedikit cuek sisanya cemburu

9.6K 620 23
                                    

Author's Pov

Pagi ini kelas terasa sepi, itu menurut Naila yang tidak mendapati sosok Romeo di kelasnya.

"Man lo tau ga Romeo dimana?" Ucap Naila kepada Amanda yang tengah membaca buku.

Amanda menoleh kepada Naila "lo aja gatau apalagi gue pe'a" ucapnya lalu lanjut membaca lagi.

Naila mendorong lengan Amanda "kali aja" ucapnya lalu berbalik ke belakang mengarah kepada Adam yang sedang memainkan ponselnya. "Dam lo--"

"Ga" jawab Adam cepat.

Naila mendengus kesal lalu membalikan badannya kembali.

"Telpon aja kali ish" ucap Amanda yang merasa terganggu karena Naila terus menanyakan keberadaan Romeo.

Naila menepuk jidatnya "oh iya gue lupa" ucapnya lalu mengeluarkan ponselnya dari saku dan memencet kontak Romeo disana. Perasaannya menjadi tidak enak saat suara seorang perempuan mengintrupsi indra pendengarannya. Naila menggeleng "gak aktif".

Bel masuk berbunyi. Semua siswa berhamburan masuk kelas dan menempati bangkunya masing-masing.

"Yaudah ntaran aja coba lagi" ucap Amanda menenangkan Naila.

☕️☕️☕️

Bel pelajaran berganti saru per satu, beberapa mata pelajaran sudah dilalui. Bel kembali berbunyi menandakan waktu istirahat kedua tiba.

Adam mengemas bukunya kedalam tas. Jika dipikir-pikir ia merasa sangat bosan tanpa kehadiran Romeo di sebelahnya. Ia menarik rambut Amanda hingga Amanda meringis.

"Iisshh jahat" ucapnya sambil mengelus pucuk kepalanya.

Adam tersenyum lalu mencubit pipi Amanda. "Kantin yu sayang".

Amanda mengangguk semangat "hayuuu" ucapnya lalu berdiri dan menarik tangan Adam. "Eh Za ikut gak?"

Naila menggeleng "ga" yang dijawab acungan jempol oleh Amanda.

Amanda dan Adam berlalu meninggalkan Naila di kelas. Handphone nya berbunyi tanda ada panggilan masuk untuk Naila. Ia mengangkatnya dan menempelkannya ke telinga setelah melihat nama yang tertera.

"Hallo kak Sap"

"Hallo Nai pulang sekolah ke apart gue bisa ya"

"Kenapa ka? Romeo ada disana juga?"

"Kesini dulu aja ntar di ceritain oke"

"Gue bawa apa kak?"

"Gausah repot-repot, gue cuman lagi pengen burger sama kentang goreng sama minumnya Nai"

Naila tertawa "siap, toalnya dua ratus ribu sama ongkir".

"Sialan, kirain ikhlas" terdengar suara tawa di seberang sana. "Yaudah pokonya ntar kesini ya bye".

"Yowes, bye" Naila menutup telepon. Kedekatannya dengan Shafira memang sudah seperti adik kakak, karena mereka sering bertemu jika Naila bermain di rumah Romeo, Romeo pun sudah mengenalkan Naila kepada kakaknya, dan bahkan orangtuanya, dulu.

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang