14. Jadi-an?

10.6K 696 14
                                    

Happy reading💙

Author's Pov

Terhitung sudah dua minggu Amanda mengenal Adam. Begitupun sebaliknya. Semakin hari, perasaan Amanda semakin besar jepada Adam. Ia semakin yakin bahwa Adam kini berada di posisi paling atas untuk mengisi hatinya. Tapi apakah sebaliknya? Apakah Adam menyimpan rasa yang sama?

Amanda menikmati angin pagi yang menimpa kulitnya. Hari sabtu pagi, hari untuknya bermalas-malasan. Tubuh Amanda sekarang memang berada di balkon kamarnya. Tetapi pikirannya kini melayang-layang entah kemana.

Pikirannya kembali setelah melihat lelaki yang baru saja ada di imajinasinya ia lihat keluar rumah yang bersebrangan langsung dengan rumahnya. Ia terlihat sedang buru-buru. Dengan sweater berwarna abu dan celana jeans hitamnya, Adam memasuki mobil mercy putih kesayangannya.

Amanda sedikit berpikir, kemanakah laki-laki itu pergi? Entahlah, itu bukan urusannya.

Amanda berdiri dari tempatnya, masuk ke dalam kamar dan menutup pintu balkonnya. Setelah itu, ia keluar kamar berniat menemui keluarganya di bawah. Benar, keluarganya sedang berada di ruang keluarga.

Dengan langkah gontai, Amanda menuju sofa dan Amanda langsung mengambil tempat duduk di sisi kiri Bryan.

Matanya kini fokus menatap televisi dengan sesekali mencomot makanan di pangkuan Bryan.

Sebagai seorang ayah, Bastian sedikit mengerti apa yang tengah anaknya rasakan saat ini. "Anak papi kenapa nih?"

Amanda menjawab tanpa melihat kearah Bastian "pengen jalan, tapi mager, tapi pengen jalan-jalan tapi gamau kemana-mana gitu pi. Intinya Manda pengen jalan tapi gamau gerak." Ucapnya panjang lebar.

Bastian dan Aurel tertawa. Anaknya ini memang sangat unik, tapi lucu. Membuat mereka sangat gemas kepada anaknya yang satu ini.

Bastian menghampiri Amanda. "Kita bikin bioskop pribadi aja gimana?" Ucapnya mencolek dagu Amanda.

Dengan sangat antusias, Amanda mengiyakan. Bastian memang sangat mengerti dengan keinginannya.

"Yaudah, siapin drama Korea yang seru ya, papi mau pesen makanan" Bastian mengambil ponselnya lalu menelpon salah satu restoran cepat saji.

"Ih ko drakor sih, ogah ah" Bryan malah berdiri bermaksud meninggalkan keluarganya. Tetapi niatnya itu tertunda karena Aurel mencegahnya.

"Bryan juga harus ikut nonton, ayo dong demi mami." Aurel menggoda Bryan dengan gaya andalannya.

Menyerah, Bryan paling tidak bisa menolak permintaan Aurel. Bryan terlalu sayang kepada Aurel.

Setelah beberapa menit kemudian, semuanya hampir siap. Mulai dari makanan dan minuman yang dipesan Bastian, lampu yang dimatikan, dan tak lupa drama yang Amanda pilihkan untuk ditonton bersama keluarganya hari ini. Drama sebanyak 11 episode yang akan mereka tonton.

Semuanya telah bersiap dan duduk di sofa panjang. Drama pun dimulai, mereka semua lewati adegan demi adegan yang terdapat pada drakor. Mulai dari adegan sedih hingga senang.

Itulah potret kebahagiaan keluarga kecil mereka. Tidak perlu mewah, yang penting bahagia. Kata Bastian begitu.

☕️☕️☕️

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang