30. Satu-persatu mulai terungkap

8.4K 507 25
                                    

Author's Pov

Romeo membuka matanya perlahan setelah pipinya ia rasa menghangat, ia mendapati pacarnya yang sedang cengengesan dan tangan kirinya memegang secangkir susu panas yang ditempelkan ke pipi Romeo.

"Morning, Romeo" Naila menjauhkan cangkir itu, menyimpannya di meja.

Romeo terduduk, ia menepuk space kosong dipinggirnya ahar diisi oleh Naila. Naila pun duduk di samping Romeo. "Baju siapa tuh?" Romeo menyipitkan matanya.

"Menurut lo? Yang punya baju warna pink gini disini siapa?" Ucap Naila.

Romeo mengangkat kedua bahunya acuh "Sha" Romeo terlihat seperti berfikir "Shafira?" Romeo kaget.

Naila hanya mengangguk.

"Dia tau lo nginep disini? Terus gimana?" Romeo mengacak rambutnya panik.

Naila menautkan kedua alisnya "rusuh amat, udah aku ceritain ko hal yang sebenarnya oke, nih minum dulu" Naila mengambil susu tersebut dan memberikannya kepada Romeo.

Romeo mengehela napas lega, ia meneguk susu yang diberikan oleh Naila, lalu menyimpannya kembali di meja "jadi?"

Naila mengangkat satu alisnya "hah?"

"Ceritanya gimana?" Ucap Romeo lagi.

Naila membentuk mulutnya menjadi huruf o kecil. Ia lalu menceritakan hal yang sebenarnya terjadi "kemarin tengah malem itu aku kebangun intinya aku susah lagi tidur dan dateng kesini terus disini cepet banget tidur".

Romeo mengangguk-angguk. Ia teringat sesuatu, Romeo mengambil ponselnya dan menyalakan lockscreen nya. "Astaga kita gak sekolah?"

Naila mengangkat kedua bahunya bersamaan "kesiangan" ucapnya santai.

Romeo tersenyum jahil kepada Naila "berduaan di apartemen enaknya ngapain coba" Romeo menaik-turunkan kedua alisnya secara bersamaan.

Naila refleks menampar pipi Romeo, yang ditampar pun hanya meringis kesakitan "eh maaf aduh maksudnya anu, eh kita jenguk Adam. Kita belum jenguk dia lagi setelah sadar, heeh".

Romeo menekuk bibir bawahnya "hm yaudah ayo" Romeo meneguk susunya lagi "mandi dulu ya".

Naila mengangguk.

☕️☕️☕️

Romeo dan Naila memasuki ruangan yang berdominan berwarna putih itu. Naila langsung berlari memeluk Amanda erat "Keeeyyyy gue kangen masa".

Amanda memeluk tak kalah eratnya "gue jugaa, padahal baru kemaren kita ketemu tau Za".

Naila melepaskan pelukannya "ohiya gue lupa baru kemaren ya kita ketemu, gajadi deng kangennya" Naila langsung mendorong Amanda dengan tega.

"Jahat banget anjir" protes Amanda.

Sementara itu Romeo yang baru saja datang langsung membaringkan tubuhnya di sofa "ngantuk" gumamnya.

"Lo gak kangen gue heh? Lo baru jenguk gue"  Adam berbicara bebas karena masker oksigennya sudah dibuka.

Romeo berucap pelan namun masih dapat didengar "ge, lo bau. 1 bulan kagak mandi" Romeo lalu menutup matanya "lagian gue bosen, kesini tiap hari".

Naila yang sedang berada disebelah Romeo menepuk pundak Romeo pelan "setelah sadar ini baru pertama kali" bisiknya.

Romeo bangkit dari tidurnya "oh iya, kita ga bawa apa-apa Dam, malahan tujuan kita kesini mau numpang makan".

"Yaudah, sekarang kalian, Amanda sama Naila makan dulu gih ke kantin, cowok-cowoknya mau diskusi dulu" ucap Adam, seperti memberikan kode.

Naila dan Amanda yang mengerti pun langsung keluar, mencari makanan.

Adam melemparkan snack kepada Romeo yang sedang duduk di sofa. Romeo menangkapnya dan membukanya lalu memakannya.

"Gimana sidang nya?" Ucap Adam kepada Romeo.

Romeo hanya mengangkat kedua bahunya acuh "ya gitu".

"Gilang udah bukan sodara lo?"

Romeo menghentikan aktifitasnya "tau darimana?"

"Manda yang ngasih tau gue" ucap Adam sambil terus menatap Romeo.

Romeo kembali memakan cikinya "kita udah bukan anggota futsal lagi".

Adam mengangkat kedua alisnya.

"Gue mengundurkan diri atas nama lo dan gue".

"Gue gapaham" ucap Adam.

"Gilang jahat, dia bukan anak baik-baik. Lo harus hati-hati, jangan biarin lagi Amanda berdua sama Gilang".

Adam semakin bingung "gue tau, Gilang masih suka sama Manda. Tapi maksud lo?"

"Waktu nyokap gue mau nikah sama bapaknya si Gilang, Gilang gak terima. Waktu itu dia stres, bahkan udah ngerencanain buat bunuh gue. Tapi waktu itu, dia salah sasaran. Waktu itu di gedung 3, gue kesana karena Gilang sabotase hp Naila dan ngirim gue sms kalo Naila lagi diculik di gedung itu. Waktu itu gue minta anter Reza, Reza itu kakaknya Amanda".

Adam mengangkat tangannya "tunggu, Manda punya kakak?"

Romeo mengangguk "urusan itu biar lo tanyain ke Manda. Oke next, pas gue sama Reza nyampe di gedung itu, disana kita liat sosok laki-laki, tapi ngebalik ke belakang, dan pas kita mau nyamperin laki-laki itu, dia malah nembakin peluru, harusnya ke gue, tapi dia salah sasaran. Pelurunya nembak pas di dada Reza, dan reza mati seketika. Setelah sadar salah sasaran, Gilang ngehajar gue abis abisan dan ngancem gue jangan bilangin ini. Ngancem nya nyawa kakak gue, jadi gue ga berani" ceritanya panjang lebar.

Adam mengangguk "Manda belom tau?"

Romeo menggeleng "gaada yang tau selain gue".

Adam tersenyum jahat "sekarang lo berdua sama gue".

••••

AKHIRNYUAAAA
GILA KELAS 9 BANYAK TUGAS WOI
kemungkinan besar sih mulai sekarang updatenya weekend doang oce.

Ohiya

Gilang/Nathan nih, gimana? Jadi gatega kan untuk membencinya:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gilang/Nathan nih, gimana? Jadi gatega kan untuk membencinya:(

wkwkwkk

Lov ya
-Gilang, eh ko Gilang wkwk

NOVIO (slow update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang