Rico melihat Keyla turun dari taksi. Dia sedikit heran, semenjak Rendra makan malam di rumahnya, dia tidak pernah lagi melihat Rendra mengantar Keyla pulang. Sudah sekitar dua bulan. Jangan bilang mereka berantem terus bermusuhan.
"Kok pulangnya naik taksi, Key?" tanya Rico begitu Keyla sampai di teras.
"Memang biasa naik taksi, kan, Kak?" Keyla balik bertanya.
"Kok aku nggak pernah liat kamu diantar Rendra lagi? Kalian bertengkar?" Rico menatap serius Keyla.
"Nggak, Kak. Pak Rendra lagi sibuk aja," kilah Keyla lalu berjalan menuju tangga.
"Susah loh Key, cari orang sebaik Rendra."
Keyla yang sudah berada di anak tangga pertama menghentikan langkah dan berbalik ke Rico. "Kak, kan aku sudah bilang, nggak usah coba jodohin aku sama Pak Rendra. Aku masih di posisi yang sama seperti beberapa bulan yang lalu."
Keyla kembali akan menaiki anak tangga ketika didengarnya Rico berkata." Jangan menungguku, Key. Aku tidak mungkin menerimamu. Aku akan segera menikah."
Keyla kembali berbalik, menatap sinis Rico. "Kakak bohong, kan? Nggak mungkin Kakak mendadak menikah. Ibu Wijaya juga belum tentu setuju."
"Ibu pasti setuju, Key. Ibu pasti setuju," ucap pelan Rico sambil tetap menatap Keyla.
"Nggak. Nggak mungkin!" Keyla kembali melangkahkan kakinya menaiki anak tangga. Tapi baru selangkah, didengarnya lagi suara Rico.
"Tyas keguguran, Key. Jadi aku harus bertanggung jawab. Aku harus menikahinya. Mungkin tidak sekarang, tapi segera dan pasti," terdengar suara Rico agak bergetar.
Sontak Keyla gemetar mendengarnya.
Tangannya mencengkeram erat pegangan tangga. "Ty as ke gu gu ran? Berarti mereka...." Mata Keyla terpejam. Dia tidak menyangka akan mendengar hal itu dari Rico.
Keyla berusaha menguatkan dirinya, napasnya mulai terasa sesak. Lagi, dia berbalik. "Nggak. Aku nggak percaya. Nggak mungkin Kak Rico bisa berbuat seperti itu. Nggak mungkin," suara Keyla bergetar menahan tangisannya. Air mata sudah menggenangi kelopak matanya.
"Kami khilaf, Key. Kami memang membuat satu kesalahan. Dan aku harus bertanggung jawab. Jangan menungguku!" Rico langsung masuk ke rumah setelah mengatakan itu.
Keyla yang terduduk di tangga dengan wajah penuh air mata. Tubuhnya bergetar. Sepertinya dia tidak ada tenaga untuk naik ke kamarnya.
Rico mengambil ponselnya dan menelepon Rendra. Dia tahu Rendra belum jauh. Tidak lama setelah Keyla turun dari taksi, Rico melihat mobil Rendra melewati rumahnya dengan perlahan. "Ren, kamu di mana?" tanya Rico langsung setelah Rendra mengangkat teleponnya.
"Di jalan. Kenapa?"
"Keyla. Dia nangis di tangga. Bisa tolongi dia?"
"Kenapa nggak kamu aja? Kan kamu di situ."
"Aku nggak bisa." Rico terdiam sesaat. "Karna aku yang buat dia menangis."
***
Setelah mendapat telepon dari Rico, untuk sesaat Rendra ragu. Mengingat Keyla yang selalu menghindarinya. Namun beberapa detik kemudian, dia langsung memutar kendaraannya. Memacunya dengan kecepatan tinggi.Rendra bertanya-tanya dalam hatinya. Apa benar Rico hanya menganggap Keyla sebagai adik sebagaimana ucapannya tadi? Apa benar Rico serius akan menikah dengan Tyas? Memikirkan hal itu, Rendra tidak bisa membayangkan bagaimana hancurnya perasaan Keyla sekarang.
Tidak lama kemudian, mobil Rendra sudah memasuki halaman rumah Rico. Rendra segera berjalan menuju teras dan melihat Keyla masih duduk menangis di tangga. Gadis itu menangis dalam diam. Wajahnya tertunduk menatap anak tangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Keyla
RomanceSUDAH TERBIT SP HANYA DIPUBLISH ULANG SAMPAI TGL 10 OKTOBER 2017 (MAAF, TIDAK SEMPAT MEREVISI SEMUA) VERSI CETAK ADA 4 BAB TAMBAHAN Keyla dan Rico saling mencintai diam-diam selama empat tahun. Keduanya yakin bahwa cinta mereka bersambut, namun tida...