Bab 32

3.1K 277 74
                                    


"APA? SARAH? Kenapa dengan Sarah?"

Rendra dan Keyla pun langsung menoleh ke arah Anita yang berjalan menuju sofa di hadapan mereka.

"Cerita sekarang juga," ucap Anita yang sudah duduk di hadapan Keyla. "Kamu yang cerita Keyla." Lalu dia menoleh ke arah Rendra. "Dan kamu diam saja." Anita menatap tajam Rendra.

Rendra menatap pasrah Keyla yang menatapnya bingung. Keyla tidak tahu harus cerita apa. Keyla bingung, Anita tahu tidak kalau Rendra sudah pernah tidur dengan Sarah.

"Ayo mulai, Keyla." Anita kembali menatap Keyla.

Rendra meraih telapak tangan Keyla dan menggenggamnya. "Sorry.." ucapnya lirih.

Keyla pun pasrah menceritakan pertemuannya dengan Sarah. Bagaimana Sarah berbohong dengan mengatakan kalau dia punya bayi dengan Rendra.

Tapi Keyla tidak mengatakan apapun tentang Rendra yang sudah pernah tidur dengan Sarah. Rendra menoleh menatap Keyla yang berhenti bercerita.

Anita menatap serius Keyla yang menunduk setelah selesai bercerita. "Yakin hanya itu yang ingin kamu ceritakan Key?"

Keyla mengangkat kepalanya. "Hmm, maaf Tante. Keyla tidak mau berbohong, tapi Keyla rasa cukup itu yang Keyla ceritakan."

Anita menarik napas perlahan, dia merasa ada yang disembunyikan Keyla. Lalu dia berpaling pada Rendra. "Ada yang ingin kamu tambahkan Ren?"

Rendra menatap Keyla dan Anita secara bergantian. "Ada Ma." jawab Rendra perlahan. Rendra memperkuat genggaman tangannya.

Keyla langsung menoleh ke arah Rendra. "Aku tunggu di dalam aja ya?" pintanya, lalu dia menoleh ke arah Anita. "Nggak pa pa ya Tante?"

"Tante lebih suka kamu di sini, Keyla." Anita melipat kedua tangannya di dada.

Keyla kembali menatap Rendra dengan wajah memelas. Dia sungguh tidak ingin membahas hal itu lagi. Hatinya masih terasa sakit jika teringat foto Rendra bersama Sarah. Karena itu dia tidak menceritakannya pada Anita.

"Biar Keyla tunggu di dalam Ma. Kalau Rendra memang niat berbohong, Rendra nggak akan bilang ada." Rendra juga menatap Anita dengan wajah memohon.

"Bukan begitu Ren. Mama cuma mau Keyla juga tahu." jawab Anita dingin. "Kalian akan menikah, Mama mau kalian saling terbuka. Jangan sampai setelah menikah, akan ada penyesalan."

"Keyla sudah tahu Ma. Bahkan dengan cara yang menyakitkan." ucap Rendra dengan suara lemah namun langsung merubah raut wajah Anita. "Rendra akan cerita semua Ma. Termasuk kenapa Keyla bisa pingsan di sini." Rendra menoleh ke arah Keyla. "Masuklah." Rendra melepas genggaman tangannya. "Lakukan apapun yang kamu mau, tapi jangan menangis lagi."

Keyla menganggukkan kepalanya perlahan. "Keyla masuk dulu Tante." ucap Keyla lalu melangkah masuk setelah Anita mengangguk.

Pikiran Keyla kembali tertuju pada foto Rendra bersama Sarah. Membuat dadanya kembali terasa sesak. Keyla memang menerima Rendra termasuk dengan masa lalunya. Tapi tetap saja, setiap teringat foto itu, masih ada rasa sakit yang tersisa. Keyla langsung berjalan menuju kamar mandi di dalam kamar Rendra untuk berwudhu, kebetulan dia belum sholat ashar.

Selesai sholat ashar, Keyla membuka aplikasi Al Quran Digital. Dia lebih memilih mengaji, dari pada memikirkan percakapan Rendra dengan mamanya.

Keyla menoleh ketika pintu kamar terbuka dan melihat Anita berjalan masuk. Dia segera menyelesaikan ayat yang dibacanya, lalu melipat mukenanya.

"Maaf ya Tante ganggu kamu." ucap Anita begitu duduk di tempat tidur.

"Nggak kok Tante. Keyla memang sudah mau selesai." Keyla berdiri menghampiri Anita yang tampak murung.

Cinta KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang