Bab 31

3.4K 282 87
                                    

Ini lanjutan bonus tahun baru kemarin ya.. maaf baru sempat upload... 🙏🙏🙏

Jangan lupa vomment yaa... 😙😙😙

_______________________________________

Selesai sholat subuh, Keyla memutuskan untuk mandi. Tubuhnya terasa gerah karna sejak kemarin sore tidak mandi. Keyla pun menuju kamar mandi dan menyalakan shower. Keyla kembali terkejut. Ternyata di kamar mandi ada sabun dan sampo yang biasa dia gunakan.

Kamar mandi Rendra terbagi dua. Bagian basah dan kering. Bagian basah ukurannya lebih kecil, karena hanya terdapat shower dan kran untuk berwudhu. Sedangkan area kering, terdapat bathtub, closet duduk, wastafel sekaligus meja rias dan lemari tempat menyimpan handuk.

Setelah mandi, Keyla mengambil handuk yang tersedia di lemari. Seketika Keyla menjitak kepalanya sendiri. Dia lupa membawa baju ke kamar mandi. Di kosnya dia selalu memakai baju di kamar. Sehingga tadi ketika memutuskan untuk mandi, dia langsung melenggang ke kamar mandi.

Keyla membuka pintu kamar mandi secara perlahan. Dia celingukan. Siapa tau Rendra ada di kamar. Ternyata aman. Keyla berjalan secepat mungkin ke arah meja kerja dan mengambil baju serta dalaman.

Keyla berbalik hendak menuju kamar mandi bersamaan dengan pintu kamar yang terbuka. "Yaaa!!" teriak Keyla terkejut. Rendra pun tidak kalah terkejut dan langsung menutup pintu. Tapi baru Keyla hendak melangkah, pintu kamar terbuka lagi dan muncul wajah Rendra yang sedang tertawa. "Sorry aku nggak tau..." Rendra langsung menutup pintu ketika 1 kantong belanjaan terlempar mengarah padanya.

Keyla keluar dari kamar dengan wajah merengut. Rendra yang melihatnya hanya tertawa. "Bukan salahku. Itu kan kamarku."

Mendengar ucapan Rendra membuat Keyla semakin kesal.  Dia duduk di samping Rendra. "Itu kalau Bapak cuma buka pintu sekali, tapi Bapak buka pintu dua kali. Dan itu di SENGAJA." ucap Keyla dengan menekan kata sengaja.

Rendra mengendikan bahunya. "Kan aku cuma mau menjelaskan situasinya."

"Nggak perlu langsung juga kali." ucap Keyla semakin kesal.

"Assalamualaikum." terdengar suara Lisa berbarengan dengan suara pintu terbuka.

"Waalaikumsalam." jawab Rendra dan Keyla bareng sambil menoleh ke arah Ryan dan Lisa yang baru tiba. Ryan tampak membawa sarapan di kantong plastik.

"Atmosfernya sudah beda ya? Kenapa Ren?" tanya Ryan yang melihat wajah kesal Keyla.

Rendra mengendikan bahunya. "Tau tu. Dia yang salah. Dia yang marah-marah." Rendra berdiri dan mengulurkan tangan pada Keyla.

"Bukannya Bapak yang sengaja?" ucap Keyla dingin.

"Tetap aja bukan salahku. Ada peman..." ucapan Rendra terhenti karena Keyla langsung berdiri dan menutup mulutnya. "Nggak usah diperjelas."

Rendra langsung tertawa begitu Keyla melepas tangannya. "Ayo makan dulu." ucapnya sambil menarik tangan Keyla.

Ryan dan Lisa hanya geleng-geleng melihat keduanya lalu berjalan mengikuti Rendra ke meja makan.

"Kok Kak Ryan udah sama Lisa aja. Kapan keluarnya?" tanya Keyla sambil menoleh ke belakang.

"Tadi habis sholat subuh aku langsung pulang. Terus jemput Lisa." jawab Ryan.

"Makanya bangun pagian. Sholat subuh hampir di akhir waktu." Rendra mendudukkan Keyla ke salah satu kursi makan. Keyla hanya nyengir mendengar omelan Rendra.

Rendra mengambil bubur yang sudah disiapkannya. "Kamu makan bubur lagi ya"

"Kok bubur Pak?"

"Dokter yang suruh kamu makan bubur dulu. Tadi sudah ku panasi dan paling sekarang sudah hangat." Rendra menoleh pada Ryan. "Kalian beli apa?"

Cinta KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang