Bab 42

4.6K 346 222
                                    

Keyla membuka matanya perlahan-lahan. Dia ingin bangun, tapi tubuhnya tertahan tangan Rendra. Saat ini posisi mereka, Rendra memeluknya dari belakang.

Keyla meletakkan tangannya di atas tangan kanan Rendra yang memeluk pinggangnya. Menarik perlahan tangan Rendra agar mempererat pelukannya. Keyla memejamkan matanya, menikmati sentuhan kulit mereka yang tidak terhalang sehelai benang pun. 

Suara alarm berbunyi, Keyla mengangkat tangan Rendra dari tubuhnya. Tapi baru setengah duduk, Rendra sudah kembali menariknya hingga kembali berbaring.

"Mau ke mana?" tanya Rendra serak. 

"Bangun Pak. Udah jam setengah lima."

Keyla merasa Rendra meminggirkan rambutnya lalu menciumi tengkuknya. Sebelum terlena, Keyla segera duduk dan memukul paha Rendra dengan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya memegangi selimut, menutupi dadanya.

"Disuruh bangun malah nyium."

"Kamu panggil apa tadi?" Rendra ikut bangun dan duduk dengan mata masih terpejam.

"IYA MAS. IYA. Sekarang bangun. Mandi terus subuhan."

"Habis subuhan ngapain?" Rendra menarik tubuh Keyla ke pangkuannya dan mencium pipi Keyla dari belakang. Kedua tangannya sudah melingkari perut Keyla.

"Enaknya ngapain?" Keyla meletakkan tangannya di atas  tangan Rendra. "Ke pasar kali ya... cari bahan isi kulkas."

"Nggak mau. Kaya tadi malam aja ya? Kita bakar kalori di sini." Rendra kembali mencium pipi Keyla.

Keyla memukul paha Rendra. "Bukannya semalam udah dua kali."

"Belum tiga kali." Rendra turun dari tempat tidur, menarik Keyla dan menggendongnya ala bridal style. Tidak dipedulikannya tubuh mereka yang polos.

"Mau ke mana?" tanya Keyla bingung. Dia mengalungkan kedua tangannya ke leher Rendra.

"Katanya mau mandi. Mandi berdua itu lebih enak dari pada sendiri."  Rendra kembali mencium pipi dan bibir Keyla sekilas. "Mau mandi pakai apa?"

"Mandi ya pakai air pa_, eh Mas," ucap Keyla yang langsung meralat ucapannya.

"Pake shower apa bath up?" tanya Rendra gemas. Dia membuka pintu kamar mandi.

"Ohh.." Keyla membulatkan bibirnya, membuat Rendra semakin gemas. "Shower aja," putus Keyla.

"Good choice," ucap Rendra lalu mulai melumat bibir istrinya. Sementara kakinya menendang pintu hingga tertutup rapat.

Setelah itu yang terdengar hanya suara gemercik air yang disertai desahan. 

***

Rendra dan Keyla baru saja tiba di rumah Ibu Wijaya. Mereka akan mengantar Syamsul beserta keluarganya ke bandara.

"Assalamualaikum.." ucap Rendra dan Keyla bersamaan.

"Waalaikumsalam..." Bu Wijaya keluar dari dalam rumah.

Keyla dan Rendra mencium tangan Ibu Wijaya dan Ibu Amelia yang menyusul di belakang Ibu Wijaya.

"Masak apa Bu?" Keyla mengikuti Bu Wijaya dan Ibunya sendiri ke ruang makan. Sedang kan Rendra bergabung dengan ayah mertua dan Rico di ruang keluarga. 

"Itu Ibumu bikin soto banjar. Mau makan?" tanya Bu Wijaya.

"Hmm mau mau mau.... Keyla dan Mas Rendra belum sarapan," jawab Keyla dengan antusias.

"Jam segini suami belum dikasih sarapan? Anak iniiii!!!" ucap Amelia gemas sambil menjewer telinga Keyla.

"Aaa...a sakit Bu. Orang memang pengen sarapan di sini kok. Tanya aja Mas Rendra." Keyla memegangi telinganya yang barusan dijewer Ibunya.

Cinta KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang