Keyla memasuki kamar rawat Rico dengan langkah gontai. Tubuhnya lemas. Air matanya memang sudah tidak keluar, tetapi matanya sembab. Rico menatapnya dengan heran. "Kenapa, Key?"
Keyla yang sudah duduk di sofa bed hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu bertengkar dengan Rendra?"
Lagi-lagi Keyla hanya menggeleng.
"Key... kalau kamu nggak mau cerita ada apa, aku akan batalkan rencana operasiku." ancam Rico. Dia menatap tajam Keyla.
Keyla langsung mendongak menatap Rico dengan tatapan sendu. "Tadi.. tadi aku ketemu Sarah.... " Keyla kembali menangis. Dia menceritakan kejadian di supermarket. Rico sedikit pun tidak menyela cerita Keyla.
"Jadi apa keputusanmu?" tanya Rico setelah Keyla selesai bercerita.
"A aku nggak tau Kak."
"Sebaiknya kamu bicarakan ini dengan Rendra. Apa dia nggak pernah kasih tau kamu hal ini?"
Keyla menggelengkan kepalanya. "Mungkin dia takut aku nggak bisa menerima bayi itu." Keyla masih saja terisak.
"Ya mungkin saja. Tapi sebaiknya hal ini memang kamu bicarakan sama dia, Keyla."
"Aku.. aku nggak pernah nyangka kalau Pak Rendra bisa seperti itu. Apalagi sampai punya bayi. Tapi untuk melepas Pak Rendra, aku juga nggak yakin, Kak." tangis Keyla semakin menjadi. Dia memeluk lututnya.
"Mana hpmu? Biar aku yang tanya ke Rendra." Selama di rumah sakit, Rico memang dilarang Ibunya memegang hp.
"Nggak Kak. Biar Keyla aja yang selesaikan ini."
"Yakin kamu? Jangan sok pintar sendiri Keyla." Rico tahu, Keyla terkadang suka mengambil keputusan sendiri. Dan dia tidak mau hal itu terjadi.
Hp Keyla berbunyi membuat Keyla menatap layarnya. Ternyata Ibunya. Setelah berdehem, Keyla mengangkat telepon dari Ibunya.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam. Key, 3 minggu lagi kamu bisa pulang nak?" tanya Ibunya.
"Pulang? Kenapa Bu?"
"Suaramu kenapa Key? Kamu nangis?" terdengar nada heran dari suara ibunya.
"Nggak Bu. Tenggorakan Keyla lagi nggak enak aja." Keyla menundukkan kepalanya karena harus berbohong.
"Jaga kesehatan Key. Jangan sampai sakit. Kalau kamu sakit gimana? Kamu sendirian di sana. Masa iya kamu mau merepoti Bu Wijaya lagi. Kasian dia, pasti sudah repot mengurus Rico."
"Iya Bu. Iya." Kalau ibunya sudah memberi nasihat, Keyla lebih suka mengiyakan dari pada membantah. Karena selain benar, ceramah ibunya akan semakin panjang jika dibantah. "Trus Ibu kenapa suruh Keyla pulang?"
"Oh iya, Kakakmu Keysha akan menikah 3 minggu lagi. Bisa kan nak?"
"Kak Keysha mau menikah? Kok mendadak?" tanya Keyla terkejut.
"Sebenarnya nggak mendadak. Kakakmu dilamar anaknya Pak Broto bulan lalu. Itu si Wawan. Rupanya mereka sudah pacaran setahun ini. Jadi diputuskan 3 minggu lagi acaranya."
"Kok Keyla nggak dikabari Bu?"
"Lha ini kan dikabari. Piye to? Sengaja baru dikabari sekarang, biar jadi kejutan kata Kakakmu. Kalau bisa beberapa hari sebelumnya kamu sudah datang. Masa kamu datang pas hari H saja. Lagian untuk baju seragammu dibuat di sini saja ya? Ibu sudah bilang sama penjahitnya. Makanya kamu ke sini, beberapa hari sebelum hari H."
"Insya Allah Bu... Keyla akan datang."
"Ya sudah itu saja dulu. Salam buat Bu Wijaya dan Rico yaa... nanti Ibu telepon juga Bu Wijaya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Keyla
RomanceSUDAH TERBIT SP HANYA DIPUBLISH ULANG SAMPAI TGL 10 OKTOBER 2017 (MAAF, TIDAK SEMPAT MEREVISI SEMUA) VERSI CETAK ADA 4 BAB TAMBAHAN Keyla dan Rico saling mencintai diam-diam selama empat tahun. Keduanya yakin bahwa cinta mereka bersambut, namun tida...