"Kenapa, Key? Kok ngelihati aku terus dari tadi." Rendra melirik sekilas ke arah Keyla.
"Mau puas-puasin lihat Bapak. Kan mulai besok nggak boleh ketemu," jawab Keyla yang membuat Rendra langsung tertawa.
Rendra mengacak rambut Keyla, lalu kembali fokus menyetir. "Kan masih bisa video call."
"Heh, mana bisa. Kata Kak Keysha, mulai besok handphone-ku disita." Wajah Keyla langsung berubah merengut.
"Kok gitu?" tanya Rendra terkejut sambil menoleh sekilas ke arah Keyla.
"Tau tu. Idenya siapa juga. Perasaan dulu Kak Keysha nggak segininya."
"Terus aku gimana? Yah, Key, masa kita seminggu beneran nggak ketemu?"
"Tau ah pusing. Nggak bisa lihat kembang api juga dong," gerutu Keyla lagi.
Rendra tersenyum. "Emang kamu suka liat kembang api?"
"Suka. Emang Bapak nggak?" Keyla menoleh ke arah Rendra.
"Nggak harus sih. Kalau pas ada ya liat, tapi kalau nggak liat, juga nggak pa pa. Udah ah, nggak usah merengut gitu. Masa stok terakhirku, wajah merengutmu." Rendra tersenyum sambil kembali mengacak rambut Keyla.
Sesampainya di rumah Ibu Wijaya, Rendra mengantar Keyla hingga ke teras rumah. Setelah berpamitan dengan kedua orang tua Keyla yang baru tiba sehari sebelumnya, Rendra kembali berjalan ke mobil ditemani Keyla.
"Baik-baik ya selama nggak ketemu aku. Jangan nangis kalau kangen, kan bisa lihat fotoku. Apa mau foto dulu sekarang?" goda Rendra sambil tersenyum. Mereka sudah sampai di samping mobil Rendra.
"Ish.. Bapak ni.." Mau tidak mau Keyla tersenyum juga.
"Aku pulang dulu ya.." Rendra mengusap-usap kepala Keyla dengan penuh rasa sayang menggunakan tangan kanannya.
Keyla mengangguk dengan wajah tidak rela. Tangannya masih melingkar di lengan kiri Rendra. 'Ah! Kok berat banget sih!" ucapnya dalam hati.
Rendra kembali tersenyum, dia senang, bukan hanya dia yang berat untuk berpisah sementara. "Udah, masuk gih sana. Sudah malam. Tu, Abah nyusul keluar."
Keyla menolehkan kepalanya ke belakang sebentar dan melihat Abahnya berdiri di teras. "Ya udah, hati-hati ya.." Keyla melepaskan lingkaran tangannya.
Rendra masuk ke dalam mobil dan menurunkan kaca jendela agar Keyla masih bisa melihatnya sampai dia keluar dari halaman kos. Setelah membunyikan klakson, Rendra mengendarai mobilnya menuju rumah mamanya.
***
Selama seminggu Keyla tidak diperbolehkan keluar rumah. Dia harus menjalani segala macam perawatan. Tidak tanggung-tanggung, mama mertuanya sampai mengirim jasa perawatan pra nikah dari salon ternama.
Untuk acara pernikahannya dengan Rendra memang lebih banyak diurus oleh Anita dibantu WO yang sudah mereka tunjuk.
Pada saat lamaran, Syamsul dan Anita setuju akad nikah dilaksanakan di rumah Bu Wijaya. Dan untuk resepsi hanya akan dilakukan di Jakarta, mengingat Syamsul baru saja menyelenggarakan pernikahan Keysha. Jadi Syamsul hanya mengundang keluarga besar dan kolega terdekatnya ke Jakarta.
Anita langsung meminta pengertian dari Syamsul dan keluarganya, agar dia yang mengurus segala macam keperluan pernikahan Rendra dan Keyla, termasuk adat mana yang akan dipakai. Mengingat Rendra adalah anak satu-satunya.
Syamsul pun tidak mempermasalahkan hal itu. Karena resepsi di Jakarta memang hak keluarga Anita. Seharusnya resepsi pernikahan di lakukan di Samarinda, sedang kan yang di Jakarta adalah unduh mantu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Keyla
RomanceSUDAH TERBIT SP HANYA DIPUBLISH ULANG SAMPAI TGL 10 OKTOBER 2017 (MAAF, TIDAK SEMPAT MEREVISI SEMUA) VERSI CETAK ADA 4 BAB TAMBAHAN Keyla dan Rico saling mencintai diam-diam selama empat tahun. Keduanya yakin bahwa cinta mereka bersambut, namun tida...