Bab 52

6.3K 361 146
                                    

"Eehhhss..." Keyla terbangun dari tidurnya. Dia meringis lalu mengusap perutnya yang terasa mulas. Pelan-pelan dia bangun lalu berjalan ke kamar mandi. Seketika dia terkejut saat melihat ada darah di celana dalamnya.

Dia segera kembali ke tempat tidur dan membangunkan Rendra. "Mas... bangun... Mas..." Keyla mengguncang-guncang tubuh Rendra.

"Hmm... kenapa, Sayang? Kamu mau makan lagi?" tanya Rendra dengan mata masih terpejam.

"Kayanya aku mau lahiran. Keluar darah." Wajah Keyla kembali meringis menahan sakit di perutnya.

"HAH! Darah? Beneran?" Rendra langsung membuka matanya.

"Iya. Perutku juga sakit." Keyla menumpukan tangan kirinya ke tempat tidur. Sedangkan tangan kanannya mengusap-usap perutnya.

Seketika Rendra bangkit. "Ayo sudah ke rumah sakit."

"Ambilin baju. Cepetan."

Rendra membuka lemari dan mengambil baju untuk Keyla. "Ini?"

"Esshh..." Keyla mendesis menahan sakit. "Ja ngan yang terusan. Atas bawah aja." Keyla mengatur napasnya, berharap sakitnya mereda.

"Aduh Key... baju yang mana..." Rendra yang gugup akhirnya menghambur isi lemari. "Ini aja yaa..?"

"Iya sudah sembarang. Cepet. Perutku tambah sakit ini." Kedua tangan Keyla bertumpu pada tempat tidur.

Rendra membantu Keyla memakai baju dengan cepat, lalu membantunya berdiri. "Ayo berangkat."

"Mas nggak pake baju?" Wajah Keyla antara meringis dan tertawa.

Rendra melihat dirinya sendiri yang ternyata hanya memakai boxer. Dia menepuk dahinya, lalu mengambi pakaian. Lagi-lagi dia menghambur isi lemari. Membuat Keyla kembali meringis menahan geli. Segitu gugup suaminya.

"Aku gendong ya?" tanya Rendra setelah memakai baju.

Keyla menggeleng. "Jalan aja. Biar banyak gerak. Udah nggak terlalu sakit."

Pelan-pelan Rendra menuntun Keyla berjalan menuruni anak tangga. "Awas, hati-hati. Berhenti dulu kalau sakit," ucap Rendra dengan perasaan was-was.

Setibanya di lantai bawah, Rendra membawa Keyla ke kursi makan. "Sebentar aku bangunkan Mang Harry dan Mama dulu."

Rendra berjalan cepat menuju kamar mamanya. "Ma, Mama." Rendra mengetuk pintu. "MA BANGUN MA." Dia kembali mengetuk pintu dengan lebih kencang.

Pintu kamar terbuka. "Kenapa Ren?"

"Keyla mau melahirkan Ma."

"HAH! Sebentar Mama ganti baju dulu." Anita kembali masuk ke kamar, sedangkan Rendra langsung berjalan ke kamar Mang Harry.

"Mang Harry... tolong bangun Mang.... istri saya mau melahirkan." Tidak lama pintu dibuka. "Ibu mau melahirkan Pak?"

"Iya Mang. Tolong kunci pintu lagi ya?"

"Iya Pak."

Rendra bergegas berjalan menuju garasi, berniat menyiapkan mobil. "Aduh!" ucap Rendra begitu sampai di garasi. Dia berbalik lagi ke dalam.

"Kenapa Mas?" tanya Keyla dengan menahan rasa sakitnya.

"Lexus-nya nggak bisa keluar. Terhalang Rush." Rendra mengambil kunci mobil Rush .

"Udah Mas, pakai Rush aja nggak pa pa. Yang penting cepat."

"Iya iya." Rendra kembali berjalan ke garasi. Dia menghidupkan mobil dan membuka pintu pagar.

Cinta KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang