Bab 50

3.7K 336 115
                                    

Aku upload sekarang untuk yang besok ya...

Happy Reading... semoga suka...

____________________💖💖💖______________

"Nonton apa, Yang, kok serius amat?" tanya Rendra ketika melihat Keyla yang duduk di sofa panjang, tampak serius menatap TV. Dia menghampiri Keyla dan berdiri di sampingnya.

"Nonton berita," jawab Keyla sambil melihat Rendra. Stasiun TV yang ditonton Keyla baru saja menayangkan iklan.

"Mbak Keyla mah nonton pembawa berita, bukan nonton berita," sela Ita sambil berlalu menuju ruang makan.

"Apaan sih Ta," ketus Keyla sambil menoleh menatap Ita.

"Memang siapa pembawa beritanya?" tanya Rendra sambil duduk di samping istrinya.

"Prabu Revolusi. Mas tahu orangnya?" tanya Keyla sambil kembali menatap Rendra.

"Tahu, kadang bisa nonton juga. Pembawa berita CNN Indonesia kan?"

"Iya. Keren kan orangnya?" Keyla langsung antusias menatap Rendra.

"Perasaan masih kerenan aku." Rendra merentangkan tangan kirinya memeluk bahu Keyla. Ada rasa tidak rela, istrinya memuji pria lain.

Keyla memicingkan matanya. " Mas ini, orang memang keren tapi nggak mau ngakui."

"Siapa yang nggak mau ngakui? Tuh, tuh lihat!" Rendra menunjuk ke arah TV yang sudah kembali menayangkan acara berita.

"Masih keren aku kan? Tampan juga masih tampan aku. Ngapain juga kamu puji pria lain kalau masih kerenan suami kamu."

Keyla melengos. "Bilang aja Mas cemburu."

"Bukan cemburu SAYAAANGG. Tapi memang kenyataan. Tuh lihat baik-baik." Rendra memegang kepala Keyla dan mengarahkannya agar menatap layar TV. "Benarkan yang aku bilang?"

Keyla melepas tangan Rendra dari kepalanya. Lalu dia silih berganti menatap Rendra dan Prabu Revolusi. Dia tampak berpikir lalu menatap Rendra.

"Mas kayanya keren kalau Mas pakai kemeja warna pink. Tuh lihat." Keyla menunjuk layar TV.  "Prabu aja pakai kemeja pink di padu jas abu-abu gitu kelihatan keren. Mas juga pakai ya?" pintanya antusias.

"NO!" jawab Rendra tegas dan langsung berdiri hendak menjauhi Keyla. Alarm tanda bahaya sudah berbunyi di otaknya. Menyuruhnya untuk segera menjauhi istrinya.

Keyla menahan tangan Rendra. "Mas... mau ya? Bagus itu. Mas kan belum pernah pakai kemeja warna pink ke kantor. Aku pengen lihat," rajuk Keyla dengan wajah memelas.

"NO KEYLA. NO. Cukup pembawa berita idola kamu yang pakai kemeja pink. Aku NGGAK. Lagian aku juga nggak punya kemeja warna pink." Rendra hendak melangkah, namun tangannya kembali ditahan Keyla.

"Aaa....Mas na... nanti aku belikan. Mau ya?" Keyla menarik-narik tangan Rendra.

"No Keyla no. Sekali no tetap no. Minta yang lain aja," jawab Rendra tegas yang membuat Keyla menekuk wajahnya. Dia melepas tangan Keyla dan berjalan menuju dapur. "Mau sarapan apa? Aku siapin sekarang."

Keyla tidak menjawab pertanyaan Rendra. Wajahnya semakin cemberut.

"Kenapa Ren? Mukanya Keyla kok cemberut begitu?" tanya Anita yang baru keluar dari kamar.

Rendra menghentikan langkahnya. "Masa Keyla minta Rendra pakai kemeja warna pink ke kantor. Aneh-aneh aja. Bisa jadi bahan tertawaan nanti Rendra di kantor," gerutu Rendra lalu kembali melangkah ke dapur.

Cinta KeylaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang