Chapter 31

50.2K 4.2K 107
                                    

Disebuah ruangan besar, udara yang terasa begitu dingin. Dinding-dinding Batu hitam pekat, pilar-pilar hitam tinggi menjulang, patung-patung iblis yang paling menakutkan hampir menghiasi sepanjang pinggir ruangan, meski terdapat jendela-jendela besar kokoh berhias gorden merah dan emas, tapi tak cukup cahaya diruangan itu. Hanya ruangan gelap dengan penerangan yang kurang membuat suasana remang. Diruangan itu beberapa orang tengah berkumpul. Tapi tak satupun dari meraka berwujud manusia sempurna hanya satu orang yang terlihat seperti manusia kakek tua yang duduk dikursi singgasananya.
"Yang Mulia, kenapa anda mengumpulkan para bangsawan iblis. Apakah ada sesuatu yang terjadi?" seorang iblis dengan wujud manusi bertanduk memulai pembicaraan.

"Saudaraku saat ini kerajaan ini diambang kehancuran, jika tak ada penerus yang akan memimpin kalian."

Semua menatap serius kearah Raja Erebos. Seakan keadaan ini adalah keadaan yang cukup genting bagi mereka.
"Tapi cucu anda Yang Mulia."

"Cucu terpikat dengan manusia mereka menikah dan memimpin kerajaan manusia, akan sulit membawanya kemari." Raja Erebos menatap serius semua iblis bangsawan yang berada disana.

"Lakukan upacar kebangkitannya, seluruh jiwa iblisnya akan melahap jiwa manusia dalam dirinya." Usul salah seorang dari mereka.

"Kita tidak bisa melakukannya, pangeran harus melakukannya dengan suka rela atau pangeran akan tewas saat upacara dilakukan." Sahut iblis yang lain.

"Kita tidak memiliki banyak waktu." Raja Erebos berdiri dari singgasananya dan mengamati setiap iblis disana. "Kita harus membuat dia melepaskan tanggung jawabnya dan menyerahkannya pada orang lain."

"Tapi bagaimana?" sahut salah satu bangsawan.

Raja Erebos menatap Iblis itu tajam. "Jika aku tahu caranya, aku tidak akan mengumpulkan kalian disini."

Saat semua orang tengah serius berfikir, tiba-tiba pintu besar ruangan itu terbuka dan terdengar langkah kaki seseorang yang masuk. Seorang iblis wanita masuk dengan pakaian yang minim dan menggoda memamerkan belahan dadanya, gadis yang cukup menawan dengan rambut coklat terurai. Iris mata hitam legam, hidung mancung dan bibir merah semerah darah. Kuku panjang tajam dan runcing, berjalan lenggak lenggok memamerkan lekuk tubuhnya yang menggoda. Saat wanita itu sampai dihadapan Raja Erebos dia membungkuk hormat.
"Maaf saya terlambat." Suara terdengar seperti gemerincing lonceng yang merdu membuat siapapun akan terpikat hanya dengan mendengar suaranya.

"Kau tepat waktu sayang." Raja Erebos menarik gadis itu dalam pelukannya.

"Kenapa anda mengumpulkan para iblis bangsawan."

"Ada sedikit masalah, tapi pasti aku akan menyelesaikannya dengan cepat."

"Masalah? Boleh aku tahu?" Tanya iblis wanita itu manja.

"Tentu saja, kau juga seorang bangsawan."

Semua yang berada diruangan itu memandang kesal pada iblis wanita itu, sebenarnya iblis wanita itu bukanlah iblis bangsawan ataupun dari keluarga kerajaan. Dia hanya iblis penggoda biasa, yang entah bagaimana dia bisa memikat Raja Erebos.

Raja Erebos melepas pelukannya dari iblis wanita itu dan mengibaskan lengannya. Perlahan dihadapan mereka muncul gumpalan asap yang perlahan membentuk bayangan seseorang, hingga bayangan itu menunjukkan wajah sempurna Devian.
'tampan' pikir iblis wanita itu saat melihat wajah Devian.
"Dia adalah cucuku penerus dari kerajaan ini, kami harus membawanya kembali kesini sebelum dia terpikat dengan manusia."

"Aku akan melakukannya." Tawar iblis wanita itu.

"Bagaimana kau akan membawanya?" Tanya Raja Erebos penasaran.

I'm in love with a monster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang