What Happened? 2

53.8K 4.1K 120
                                    

Alice membenamkan wajahnya yang merah padam dalam dada bidang suaminya. Sedangkan Devian segera memalingkan wajahnya dari pandangan para pelayan istrinya.
"Apa kalian tidak mengikuti pelajaran etika kerajaan selama ini? " terdengar suara lantang Devian yang marah karena waktu pribadinya diganggu.

"Hmm..  Ma... Maaf Ya.. Yang... Mulia.."

"Keluar!!! " bentak Devian marah.

Buru-buru nyonya Bert menutup pintu kamar besar itu, wanita gemuk itu terlihat gemetar ketakutan. Wajah keriputnya terlihat pucat pasi, dia melirik Aiden yang berdiri tak jauh darinya.
"Aku sudah mengingatkanmu." Gumam Aiden santai.

Beryl menatap Aiden bingung, saat pintu terbuka Aiden sengaja menarik Beryl menjauh dari pintu masuk kamar Alice.
"Apa yang terjadi?" wajah Beryl nampak kebingungan.

"Jangan dipikirkan, anak-anak tidak akan mengerti." Aiden tersenyum dan mengelus rambut Beryl.

***
Di dalam kamar, Alice menatap Kesal kearah Devian.
"Kenapa?" tanya Devian dengan wajah innocent.

"Tak bisakah anda memperingatkan mereka sebelum membuka pintu? Bagaimana saya harus menghadapi mereka nanti?" Alice terlihat kebingungan.

"Apa sekarang kau menganggap ini adalah dosa?" tanya Devian kemudian.

"Tidak, saya tidak bilang begitu. Tapi, bagaimana bisa orang melihatku dalam keadaan seperti ini."

"Seperti apa? Mereka tak melihatmu tanpa busana, mereka hanya melihat mu dalam pelukanku. Apa kau keberatan."

"Tapi.. "

"Lupakan saja." Devian terlihat kesal dan hendak melangkah meninggalkan Alice.

Namum, lengan Alice dengan cepat melingkar di pinggang Devian.
"Kenapa lagi? Bukannya kau tidak suka jika orang melihatnya?" Dengan kesal Devian hendak melepas lengan istrinya.

"Tapi, apa anda lupa saya tidak memakai busana." Wajah Alice kembali bersemu merah.

"Aahh!! Benar." Senyum jahil terlihat diwajah Devian.

****
Di luar kamar,  Dengan was-was seluruh pelayan menunggu Devian keluar dari kamar Alice. Aiden duduk di kursi dengan santai, berbeda dengan Beryl yang terlihat masih gelisah.
"Tu.. Tuan Aiden, kenapa anda tidak memberi tahu kalau Yang Mulia di dalam?" Nyonya Bert terlihat gelisah.

"Anda tidak menanyakan hal itu sebelumnya." Jawab Aiden santai.

"Tapi anda bisa... "

"Saya sudah memperingatkan anda Nyonya Bert. Apa anda lupa?" Aiden menatap wanita itu kesal.

Nyonya Bert langsung menunduk dalam. dia terus memikirkan hukuman apa yang akan ia terima karena keteledorannya saat ini. Terlihat Beryl melirik kearah Aiden.
"Tuan!" Beryl memanggil Aiden.

"Ada apa Nona Beryl?" Aiden langsung memandang Beryl yang berada disampingnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi?" bisik Beryl penasaran.

"Nanti kau bisa tanyakan pada Ratu." Aiden tersenyum tulus.

Tiga puluh menit kemudian Devian keluar dari kamar Alice dengan wajah kesal. Iris birunya perlahan berubah kembali, dia memandang tajam satu persatu pelayan yang berada disana. Semua pelayan segera menunduk dalam menyembunyikan setiap kegelisahan dan ketakutan yang mereka rasakan.
"Apa yang harus aku lakukan pada kalian?" Suara Devian terdengar begitu marah. "Departemen pendisiplinan pasti tidak akan menghukum kalian dengan benar, terutama kau gendut." Mata Devian berkilat tajam memandang Nyonya Bert. "Mereka tanggung jawabmu bukan?"

I'm in love with a monster (Tamat)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang