[10]Diary Tidak Berguna!

1.6K 89 1
                                    

DIARY HELP ME!

Chapter 10

Disclaimer By Masashi Kishimoto

Pairing : Hinata .H & Naruto .U And All Character

Happy Reading!

DIARY HELP ME!

Naruto yang merasa tangannya ditahan oleh tangan yang lebih kecil dirinya berusaha melepaskannya, tapi sebelum itu terjadi, Naruto menghadap pada orang yang tengah menggenggam tangannya kuat. Ya, Tidak salah lagi bahwa yang menahannya adalah gadis Hyuuga itu. Hinata.

" Tapi, Itu semua aku lakukan karena aku mencintaimu Naruto-kun ". Ucapan gadis itu sontak membuat Naruto Semakin murka.

Naruto menatap tajam Hinata yang dibalas tatapan ketakutan. Tapi, Hinata berusaha membalas tatapan naruto. Akhirnya karena takut, Hinata melepaskan genggamannya pada tangan besar Naruto.

" Jadi..., semua ini ...juga kau!... Kau yang merencanakannya..., Merencanakan perjodohan sepihak ini! ". Ucapan Naruto sontak membuat Hinata menggelengkan kepalanya keras. " Bukan... I..i..itu bu...bukan aku ya... yang merencanakannya Na... Naruto-kun ". Nafas Hinata tersenggal karena ketakutannya.

" Bukankah kau mencintaiku... Maka dari itu, kau yang merencanakan ini semua bukan... ". Jari telunjuk Naruto mengarah pada dahi Hinata yang tertutup poni.

" Kumohon percayalah Naruto-kun... Aku juga tida... akh...". Perkataan Hinata terpotong karena genggaman keras pada pergelangan tangannya. Sontak hal itu membuat Hinta kaget dan takut. Ditariknya tangan Hinata keatas oleh Naruto. Jujur, Hinata juga tidak tahu jika ia akan dijodohkan dengan Naruto, yang ia tahu ia cuma menerima perjodohan ini. Tetapi, Ia tidak tahu jika calon suaminya adalah. Uzumaki Naruto.

" Sekali lagi kau memanggilku begitu, akan kupatahkan tanganmu! ". Ucapan Naruto sontak membuat Hinata diam. Butuh waktu lama Naruto menggengam erat pergelangan tangan Hinata. Dan hal itu membuat Hinata meringis.

" I.. Ittai... Le...lepaskan Na... Naruto-kun... ". Hinata mencoba untuk melepaskannya. Bukannya terlepas malah semakin kuat. Hinata tambah meringis. " Sudah kuperingatkan, jangan kau memanggilku begitu, kau dengar, atau kau memang tuli!". Hinata tersentak mendengar ucapan yang tadi dilontarkan Naruto.

Hinata mencoba melepasnya sehingga terlihat jelas pergelangan tangannya mulai merah. " Aku justru melihatmu terlihat senang dengan perjodohan ini ". Hinata tidak bisa menjawab Naruto, Ia bimbang, entah harus senang atau tidak." Kumohon Lepaskan! ". Hinata setengah teriak karena dirinya memang sudah merasakan panas pada pergelangan tangannya.

Hal itu membuat naruto melepaskannya dengan paksa dan tangan Hinata langsung terhempas kebelakang begitu Hinata mencoba menariknya paksa tadi. Hinata menggenggam pergelangan tangannya dan memastikan tangannya, melihat tangannya kemerahan, Hinata mengelusnya pelan. Hinata tak mampu berkata, ia hanya diam, ia takut membuat Naruto marah lagi padanya. Tangan Naruto mengepal keras menahan emosi yang ada pada dirinya.

Hinata ingin menangis rasanya sekarang juga. Naruto belum menjadi suaminya, tapi kelakuan Naruto membuat Hinata takut, Apalagi Nanti apabila Naruto Menjadi suaminya. Entahlah, Apa yang akan terjadi.

Naruto mencoba untuk menurunkan emosinya. Menghela nafas berat. " Cepat, Hilangkan raut ketakutanmu itu, aku tidak mau Kaa-chan melihat itu ". Ucap Naruto dengan nada pelan.

Hinata menunduk dan mengangguk. Narutopun tak memperdulikannya lagi, Ia langsung merangkul Hinata untuk masuk kedalam rumah. Hal itu dilakukan sama seperti saat dia akan keluar tadi. Agar orang tuanya tidak curiga.

Didalam rumah terdapat Minato yang tengah duduk santai dengan bersandar pada kursi yang didudukunya. Ia diam melihat Kushina dan Hikari berbincang-bincang. Minato diam bukan berarti dia bosan, Tapi, ada sedikit rasa bosan mengingat dirinya laki-laki sendiri dalam ruangan ini.

DIARY HELP ME! ( SLOW UPDATE! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang