Rumitnya rumah tangga antara Naruto dan Hinata.
Naruto yang terlalu gengsi bila dirinya menikah karena terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya. Namun jauh sebelum itu Naruto justru sudah memiliki rasa pada Hinata.
Bagaimana reaksi Naruto nant...
Hinata yang kini sudah rapi walau ada sedikit tanda merah masih melekat dikulit halusnya.
" Aku harus memasak hari ini ". Hinata mencoba untuk menghiraukan kejadian tadi malam dan berusaha untuk melupakannya. ' Tapi rasanya sulit untuk kulupakan, aku benci situasi ini '.
" Masak apa aku hari ini? ". Ucapnya sambil berpikir.
Saat ia akan menuju kedapur ia melihat Naruto yang sedang menunduk mememunggunginya jadi Hinata tidak tahu apa yang tengah dilakukannya sekarang.
Hinata mencoba untuk mendekatinya. Saat tangannya hampir menggapainya Naruto berbalik dan langsung memandangnya dengan tatapan tajam. Hinata bingung untuk kesekian kalinya, Ia berpikir apakah Naruto masih seperti kemarin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" KAU! ". Bentak Naruto yang membuat Hinata tersentak dan mundur beberapa langkah.
" Na..nani? ". Tanya Hinata penuh dengan ketakutan karena Naruto makin mendekatinya.
" Apa maksudnya ini ". Naruto memperlihatkan sebuah botol kecil yang isinya tinggal setengah. Hinata melebarkan matanya tak percaya.
" Kau menjebakku hah!, Kau mau aku menidurimu!, Aku tahu kau kesepian!, apa dengan cara seperti ini kau melakukannya! ". Bentak Naruto bertubi-tubi yang membuat Hinata semakin ketakutan.
" Kumohon de...dengarkan dulu penjelasa-... ".
" DIAM!, Sebenarnya apa maumu!, Kau menginginkan apa dariku!, UANG!, Berapa yang kau mau!, Katakan! ". Naruto lagi-lagi membentaknya dan hal itu membuat Hinata semakin ketakutan, badannya bergetar.
" Akan aku berikan semuanya!, Bukankah seperti itu pekerjaanmu!, setelah menemaninya tidur kau akan mendapatkan uang?!, DASAR JALANG! ". Lanjut Naruto dan...
PLAAAKKK...
Hinata menampar pipi Naruto cukup keras dengan air mata yang mengalir begitu derasnya. Nafasnya naik turun karena menahan amarah dan takut yang bersamaan. Naruto yang ditampar tadinya diam dan kini wajahnya menampilkan kemarahan yang meluap.
" Beraninya kau menamparku! ". Naruto menarik paksa tangan Hinata dan menyeretnya.
" Ka...kau mau bawa aku kemana Na...Naruto-Kun... ". Tanya Hinata mencoba melepaskan genggaman erat tangan Naruto padanya.
