Rumitnya rumah tangga antara Naruto dan Hinata.
Naruto yang terlalu gengsi bila dirinya menikah karena terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya. Namun jauh sebelum itu Naruto justru sudah memiliki rasa pada Hinata.
Bagaimana reaksi Naruto nant...
" Hikari ". Merasa namanya dipanggil hikaripun menengok kebelakang. " Nani anata ". Suaminya bernama Hiashi Hyuuga tersenyum melihat istrinya tampak cantik menggunakan gaun selututnya berwarna biru dongker.
" Kau cantik ". Hikari tersenyum manis mendengar ucapan suaminya. " Kau ingin berbulan madu dimana sayang ". Pertanyaan sang suami membuat hikari merona. " Terserah kau saja anata "
" Tapi, aku besok sibuk bekerja, kau mau memaafkanku ". Hikari hanya tersenyum sebagai jawaban ya untuk suami tercintannya.
Sudah sejak menikah ,suaminya selalu jarang dirumah karena pekerjaan yang menumpuk di kantor hyuuga. Hikari selalu menghela nafas setiap suaminya selalu saja tidak ada dirumah. Ia kesepian, ingin rasanya ia mempunyai seorang anak agar selalu menemani dirinya yang selalu sendiri dirumah. Tapi, apalah daya. Dirinya juga tak pernah berhubungan dengan sang suami. Hanya waktu dimalam pertama.
Setelah menjelang malam hikari menyiapkan makanan untuk dirinya dan sang suami tercinta.
Jam sudah menunjukkan pukul 22.00 dan suaminya tak kunjung pulang sementara perutnya sudah kelaparan menunggung makanan datang. Akhirnya ia memutuskan untuk makan sendiri.
" Maafkan aku anata, aku makan duluan, jika kau lapar aku minta maaf ". Ucapnya dengan air mata yang menetes deras dipipinya.
Setelah selesai makan dirinya tak langsung membersihkan piring dan gelasnya. Ia langsung tidur dengan mata yang sembab akibat menangis. Menutup mata mencoba untuk menenangkan diri, mungkin ini cara satu-satunya. Dengan tidur ia akan melupakan hari ini. Digantikan hari esok dengan cerita baru.
Suara ketukan pintu terdengar diteras rumah, semakin keras namun tak kunjung dibukanya. Hiashi sedang menunggu istrinya membuka pintu dan tersenyum sumringah lalu mencium sang suami yang lelah bekerja didepan layar komputer sepanjang hari, Dan yang paling mengesankan karena kedatangan suaminya yang membawa cinamon rolls kesukaan istrinya.
Namun sudak 10 menit ia menunggu , namun pintu tetap tak terbuka. Akhirnya ia membuka pintunya sendiri. Untung dia membawa kunci cadangan.
" Tadaima... ". Seruannya tak dijawab oleh istrinya. " Hikari-chan ...? ". Mencoba mencari istrinya. Di ruang tamu, Di dapur, Dan saat dirinya mencari diruang makan. Dirinya menemukan makanan yang sudah dingin dan ada bekas piring kotor.
Ia yakin pasti istrinya menunggu dirinya untuk makan bersama, tapi dirinya tak kunjung datang. Sekarang, Ia merasa dirinya tak becus menjadi seorang suami, seharusnya ia selalu menemani istrinya, bukan hanya sibuk dengan pekerjaannya saja. " Go... gomenne hikari-chan ". Tubuhnya terasa kaku mengingatnya.
Dirinya lantas mencari hikari . Ternyata istrinya sudah tertidur dikamarnya.. Ia melihat sendu istrinya yang pucat dengan kantung mata hitam dan juga... air mata yang sudah mengering.
" Gomenne Hikari-chan ". Hiashi tak mampu untuk mengatakan apapun.
Keesokkan harinya dirinya melihat istrinya muntah. Ia khawatir, mungkin istrinya sakit karena tadi malam istrinya pucat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
