Rumitnya rumah tangga antara Naruto dan Hinata.
Naruto yang terlalu gengsi bila dirinya menikah karena terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya. Namun jauh sebelum itu Naruto justru sudah memiliki rasa pada Hinata.
Bagaimana reaksi Naruto nant...
Naruto yang mendengar ucapan Sasori menatapnya perlahan dan kembali menunduk.
" Jadi bagaimana, Apa kau setuju?! ". Tanya Sasori dengan suara lantang. " Jika aku kalah, Aku tidak akan mengambil wanitamu dan juga saham milik Tou-San mu ". Lanjutnya dengan berjalan memutari tubuh Naruto.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hujan masih mengguyur kota walau tidak sederas tadi yang membuat angin yang dingin mulai terasa di kulit. " Baiklah, Aku setuju ". Jawab Naruto dengan tegas.
" Bagus, Bukankah aku baik memberimu kesempatan kedua hmm... Jangan kalah lagi ya... ". Ucap Sasori dengan senyum sinisnya.
" Tidak akan! ". Jawab Naruto dengan percaya diri.
Hinata yang mendengar itu menatap Naruto tajam walau dengan tubuh lemasnya. " Ap-... ". Lirih Hinata yang langsung dipotong oleh Naruto. " Kali ini percayalah padaku Hinata ". Ucap Naruto dengan mencium kening Hinata, Hinata yang merasakan itupun menutup matanya karena benar-benar sudah lemas.
" Baiklah, Kuberi waktu satu minggu, dan kau harus datang dengan dia... ". Ucap Sasori dengan menunjuk Hinata yang sudah menutup matanya walau masih sadar.
Tanpa mengiyakan Naruto pergi menjauhi Sasori yang masih memandangnya.
Hinata ia dudukkan di tempat duduk belakang dan Naruto yang didepan menggenggam kedua tangan Hinata didepan perutnya untuk menjaga agar tubuh Hinata tidak jatuh, Kepala Hinata tersandar di punggung basah Naruto.
" Gomen.. ". Lirih Naruto yang masih terdengar oleh Hinata. Tangan Hinata ia usap dengan tangannya, Untuk memberikan kehangatan. Jujur dihatinya belum pernah ada yang membuatnya setakut ini, takut kehilangan.
.
.
.
Hinata ia baringkan di tempat tidurnya yang sudah bersih kembali. Ia memandang wajah Hinata yang pucat, Sewaktu perjalanan ia merasa genggaman Hinata mengendur, Ia berpikir Hinata pasti pingsan. karena hujan yang sudah reda dan angin yang kencang membuat bajunya hampir kering.
Ia berniat untuk mengganti pakaian Hinata, Tapi bagaimana.
" Apa aku meminta bantuan Sakura saja... ". Ucap Naruto mengambil ponselnya dan ia kembali menjauhkan ponselnya lalu menatap Hinata yang sedang terbarig lemah.
" Tapi, Bisa kena amukan Sakura, Kemarin kan Hinata baru saja ditangani oleh Sakura ". Ia lantas meletakkan ponselnya disamping tempat tidur.
" Tapi, Jika tak cepat diganti, Hinata akan sakit lagi... ". Ia bingung harus melakukan apa sekarang.
