[55] Breath

3.1K 169 37
                                    

DIARY HELP ME!

Chapter 55

Disclaimer By Masashi Kishimoto

Pairing : Hinata .H & Naruto .U And All Character

Happy Reading!

BANYAK TYPO DLL...

.

Naruto menyandarkan dahinya pada pintu ruang rawat Hinata. Ia menunduk dan perlahan matanya tertutup. Tangannya perlahan mengepal bersamaan dengan dirinya yang mulai meringis menahan tangis.

BRUUKKK...

Sebuah tangan mendarat di bahu Naruto. Naruto yang merasakan genggaman pada bahunya perlahan menengadahkan wajahnya melihat siapa pelakunya.

" Sasuke! ". Lirih Naruto namun penuh penekanan.

" Menyerah? ". Tanya Sasuke dengan wajah datarnya.

Naruto yang mendengar itu lantas langsung berdiri tegak. Menatap tajam Sasuke yang masih menatapnya datar.

" Apa?, Tidak mau mengaku? ". Tanya Sasuke santai.

" Aku tidak mungkin menyerah untuk-... ". Ucapannya terhenti ketika mendengar perkataan Sasuke.

" Lalu untuk apa kau melakukan hal tadi kalau bukan menyerah? ". Ucapan Sasuke membuat Naruto panas namun masih ditahannya.

" Jaga ucapanmu Sasuke! ". Geram Naruto.

" Dasar lemah! ".

BRAAAKKKK...

BRUUUKKK...

Terlihat Naruto yang tersungkur di lantai rumah sakit sembari meringis menahan sakit pada pipinya. Sudut pipinya mengeluarkan darah karena pukulan Sasuke. Tadinya ia yang akan memukul Sasuke, dan yang terjadi malah sebaliknya.

" Lihat!, Kau memang masih lemah Naruto, Untuk mengendalikan emosimu saja, Kau masih belum bisa, Bagaimana kau bisa mendapatkan Hinata kembali? ". Ucap Sasuke sembari meninggalkan Naruto yang terdiam mencerna ucapan Sasuke.

.

.

.

Pagi harinya.

Hinata tengah menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya lewat jendela rumah sakit. Dia duduk di kursi roda sembari menunggu Hikari memberitahunya untuk sarapan. Ruang rawat Hinata yang berada di lantai dua membuatnya bisa melihat orang-orang yang berlalu lalang di bawah sana karena berdampingan dengan taman di rumah sakit.

Matanya langsung tertuju pada seorang perempuan yang tengah duduk di kursi taman rumah sakit. Kedua tangannya tengah mengelus perutnya yang buncit dengan lembut. Hinata tahu jika perempuan itu tengah hamil.

NYUUUUTTT~...

Seketika Hinata memegang kepalanya saat mengingat kejadian dimana Naruto melakukan hal itu padanya. Setelah membaik dirinya kembali menengadahkan kepalanya perlahan. Hinata menatap dalam perempuan itu kembali yang kali ini tengah tersenyum karena kedatangan laki-laki yang tak lain adalah suaminya.

Akhirnya merekapun meninggalkan tempat itu sembari berpelukan mesra dengan tangan suami yang setia mengelus perut buncit istrinya.

Tanpa Hinata sadari bahwa dirinya melakukan hal yang sama pada dirinya. Ia mengelus perlahan perutnya yang kasar karena terdapat perban yang menutupi lukanya yang tidak kunjung pulih. Perlahan air matanya turun dengan deras di kedua pipinya. Dia berharap masih bisa merasakan seperti yang perempuan itu rasakan.

DIARY HELP ME! ( SLOW UPDATE! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang