Rumitnya rumah tangga antara Naruto dan Hinata.
Naruto yang terlalu gengsi bila dirinya menikah karena terpaksa menerima perjodohan dari orang tuanya. Namun jauh sebelum itu Naruto justru sudah memiliki rasa pada Hinata.
Bagaimana reaksi Naruto nant...
Naruto kini menatap tajam Karin dan memeluk Hinata yang masih begitu ketakutan. Wajah Hinata terlihat shok dengan apa yang tadi terjadi.
" Ini yang membuatku khawatir Hinata pergi tanpa diriku... ". Ucap Naruto dengan penuh penekanan di setiap katanya.
" Maafkan aku Nii-San..., A...aku benar-benar tak tahu Hinata akan seperti ini... ". Jawab Karin sambil menatap Naruto takut.
" Sudahlah, untung saja Hinata tidak kenapa-napa... ". Ucap Naruto dengan mengelus puncak kepala Hinata.
.
.
.
Satu minggu kemudian, Waktu saat untuk Naruto bertanding dengan Sasoripun akan segera dimulai.
" Naruto-Kun... ". Lirih Hinata yang berjalan mendekati Naruto yang tengah bersiap menaiki motornya.
" Ada apa Hinata? ". Tanya Naruto dengan senyum yang membuat Hinata merona melihatnya.
" Jangan kalah darinya... ". Ucap Hinata dengan nada ke khawatiran. Hinata merasa akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Tidak akan..., Aku sudah memperbaiki motorku dengan baik... ". Jawabnya dengan penuh keyakinan. Hinata yang mendengar itu terdiam, Sejujurnya Hinata tidak ingin melihat Naruto menjadi balap liar seperti ini. Tapi, Ia tak berani berbicara itu pada Naruto karena takut mendapat amarah darinya.
" Oh iya, Dan ini adalah terakhir aku balap motor, besoknya aku akan bekerja di perusahaan Tou-San, Jadi tenanglah... ". Ucap Naruto seakan mengerti apa yang tengah Hinata pikirkan.
" Ayo, Naiklah... ". Lanjut Naruto dengan memakai helm nya.
Hinatapun menaiki motor tersebut dengan susah payah karena ini baru pertama kali baginya. Motor itu sangat tinggi dan berbanding terbalik dengannya yang lumayan tinggi tersebut.
" Apa kamu sudah naik? ". Tanya Naruto yang menyampingkan kepanya untuk melihat belakang.
" Su...dah... ". Jawab Hinata dengan wajah bingungnya.
" Kukira belum, kalau begitu aku akan membuatmu hamil secepatnya agar kamu bisa gemuk dan jadi terlihat sexy ". Ucap Naruto dengan cengiran di wajahnya. Hinata yang mendengar Naruto berkata seperti itu memanyunkan bibirnya kesal dan dengan sengaja ia memukul punggung Naruto keras. Naruto yang merasakan itu meringis pelan karena ia tak menyangka pukulan Hinata keras juga.
