[51] Sadar

1.9K 149 46
                                    

DIARY HELP ME!

Chapter 51

Disclaimer By Masashi Kishimoto

Pairing : Hinata .H & Naruto .U And All Character

Happy Reading!

BANYAK TYPO DLL...

.

Hinata menendangnya jauh dari Shion dan Shion hanya tersenyum miring melihat itu. Hinata kembali mendekati Shion yang kini mulai berdiri lagi.

" Dasar pembunuh! ". Teriak Hinata yang membuat Shion semakin tersenyum miring.

" Kalau iya, Kenapa? ". Jawabnya singkat dengan mengangkat sebelah alisnya.

" Kurang ajar!, Kau membunuh sahabatku! ". Teriak Hinata menggenggam tangannya kuat untuk meluapkan emosi.

" Dan aku juga akan membunuhmu ". Jawab Shion mengeluarkan sebuah belati dari sakunya dan dengan cepat berlari menuju Hinata yang masih belum sadar betul dengan ucapan Shion.

" A..apa? ". Lirih Hinata.

JLEEBBB...

" Aaaarrrrkkkkhhhh... Itteeeiiii... ". Jerit Hinata yang membuat Hikari dan Hanabi terbangun dan langsung menatap khawatir Hinata yang tengah menahan sakit pada perutnya dengan satu tangan memegang perut dan satunya memegangi kepalanya. Posisi Hinata sekarang duduk dengan meringis karena merasa seluruh tubuhnya sakit. Nafasnya langsung memburu dengan keringat membasahi seluruh tubuhnya.

" Nee-Chan, Syukurlah kau sudah sadar... ". Ucap Hanabi seraya membantu Hinata kembali tidur.

Terlihat dokter datang masuk ke ruangan Hinata ketika mendapat panggilan Hikari yang menekan tombol di ruangan Hinata.

Setelah memeriksa Hinata. Dokter tersebut tersenyum hangat pada Hanabi maupun Hikari.

" Syukurlah, Kondisinya sudah mulai stabil... ". Ucap Dokter Sizhuka dibalas anggukan dan senyum Hikari.

Dokter Sizhukapun meninggalkan ruangan untuk menemui pasien lainnya. Setelah Dokter Sizhuka pergi, Hikari mendekati putrinya yang menatapnya dengan senyum tipis. Hal itu membuat tangis Hikari pecah. Ini adalah hal yang paling ditunggu Hikari, Melihat senyum Hinata. Namun senyum palsu yang membuat orang tidak tahu apa yang tengah dirasakannya.

" Hi...Hinata... hiks... ". Hikari langsung beringsut memeluk tubuh rapuh Hinata. Hinata yang mendapat perlakuan tersebut langsung meringis. Namun tak lama kemudian ia membalas pelukan Hikari dengan perlahan.

" Kaa-Chan kenapa menangis? ". Lirih Hinata dengan suara serak khas orang baru sadar. Hinata merasa pelukannya mengendur dan melihat Hikari dan mulai duduk di samping brankarnya.

" Kaa-Chan senang kau sudah bangun sayang, Kau memang kuat seperti Tou-San mu... ". Ucapan Hikari membuat Hinata sedih.

" Kau ingin bertemu Tou-San? ". Ucap Hiashi yang berjalan mendekatinya dengan senyum lebar.

Hinata yang melihat itu nampak menatapnya tidak percaya. Ayahnya telah berdiri didepannya.Detik kemudian air matanya lolos dengan derasnya. Hinata berusaha untuk duduk, Hikari yang melihat Hinata kesusahan langsung membantunya.

" Tou-San... ". Lirih Hinata yang dapat didengar oleh Hiashi. Hiashi yang mendengar itu mengangguk dan berjalan cepat untuk memeluk Hinata.

Hinata merasakan kembali pelukan seorang ayah. Dipeluknya erat tanpa ada niat untuk melepaskannya walau terasa seluruh tubuhnya merasakan sakit dan ngilu ketika banya gerakan, namun ia tidak menghiraukannya. Yang terpenting adalah ia memeluk ayah yang paling disayanginya.

DIARY HELP ME! ( SLOW UPDATE! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang