[54] AKU MEMBENCIMU!

2.1K 129 23
                                    

DIARY HELP ME!

Chapter 54

Disclaimer By Masashi Kishimoto

Pairing : Hinata .H & Naruto .U And All Character

Happy Reading!

BANYAK TYPO DLL...

.

Naruto termenung menatap celah pintu ruang rawat Hinata. Dapat ia lihat lewat kaca Hinata tengah ditangani oleh para perawat. Tangannya reflek memegangi dadanya seakan ikut merasakan apa yang Hinata rasakan.

Kilasan-kilasan kejadian berputar seperti kaset rusak yang kebersamaan dirinyadengan Hinata pertama bertemu Hinata sampai hal ini terjadi.

" Kenapa kau harus bertemu dengan orang sepertiku, Hinata... ". Lirihnya dengan penuh penyesalan.

Naruto sangat menyesali semua yang terjadi. Ia merutuki kebodohannya yang selalu saja mengutamakan egonya.

" Jauhi anakku! ". Geram Hiashi yang tiba-tiba disamping Naruto.

" Tidak akan! ". Jawab Naruto tak mau kalah.

" Belum puas juga kau mau menyiksa anakku?! ". Gertak Hiashi sembari mencengkeram kerah baju Naruto.

" A...Aku tidak akan menyiksanya lagi, Aku jan... ARRrrggghhh.... ". Belum selesai Naruto mengucapkan perkataannya Hiashi dengan cepat memberi bogeman mentah pada wajah Naruto.

Naruto langsung tersungkur dengan kerasnya. Tanganny reflek memegangi pipinya yang membiru. Ujung bibirnya robek dan mengeluarkan darah. Ia meringis menahan perih di wajahnya.

" Janji mana yang bakal terkabul?, berjanji membuat Hinata bahagia? Tidak!, berjanji tidak akan menyakiti Hinata lagi?, Tidak!, Percaya dengan Hinata?, Itu lebih dari mustahil... Katakan... Katakan! Janji apalagi yang ingin kau buat!, Mungkin janji yang kau tepati hanya membuat Hinata jadi barang taruhan bukan?! ". Jelas Hiashi membuat kedua mata Naruto melebar, Perkataan Hiashi seakan memberikan ingatan kejadian yang ia alami bersama Hinata.

" Sudah cukup kau menyakitinya, Jujur aku sangat ingin membunuhmu, Tapi aku sadar kau anak kesayangan temanku, Aku tidak ingin ada dendam terpendam, Jalankan penyesalanmu bila kau masih punya hati... ". Lanjut Hiashi membuat Naruto menunduk. Perkataan Hiashi seakan memberinya harapan namun hal itu masih tabu untuk jadi nyata.

" Satu hal lagi, Jangan lupa belanja bulananmu, Aku tidak akan mengirimnya lagi... ". Ucap Hiashi setelah itu berlalu menjauhi Naruto.

Naruto mengerutkan kedua alisnya berpikir. Ia sadar bahwa selama ini ia tidak pernah memberikan uang belanja pada Hinata.

.

.

.

Saat ini Hikari tengah menyuapi Hinata yang sudah sadar. Wajah pucat Hinata tidak melunturkan kecantikan alaminya.

" Nah, Kau harus banyak makan, biar sembuh, Kau bosan disini bukan? ". Tanya Hikari pada Hinata. Hinata yang mendengar itu hanya menganggukan kepalanya.

" Kalau keadaanmu sudah membaik, Kaa-Chan akan membawamu jalan-jalan mengelilingi rumah sakit setelah kau sembuh total Kaa-Chan akan membawamu ke taman bermain... ". Lanjut Hikari dengan senyum lebarnya.

" Benarkah?! ". Jawab Hinata dengan antusias yang tinggi. Hikari menganggukkan kepalanya tanda setuju. Hinata yang melihat itu lantas tersenyum lebar.

" Jadi kau harus menuruti perintah Kaa-Chan, oke... ". Ucap Hikari dibalas anggukan oleh Hinata.

" Oh iya, Kaa-Chan punya sesuatu untukmu... ". Ucapan Hikari membuat Hinata kebingungan bercampur penasaran.

" Apa itu Kaa-Chan?... ". Tanya Hinata penasaran.

DIARY HELP ME! ( SLOW UPDATE! )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang