Orang yang telat bangun sholat subuh atau tidur lagi setelah sholat subuh akan mendapat 3 hadiah. 1.Akan rugi, tiada untung| 2.Susah tiada senang| 3.Sibuk tiada henti. -Ust.Berry El Makky-
---
"Selamat pagi, Bu, Pa," ucap Nayla seraya mendudukkan badannya di kursi
"Sudah jam berapa ini? Lama sekali, kamu make up-an Nay," Sindir Puspa
"Make up dari hongkong! Nay baru aja mandi Bu," Kilahnya santai, dan beberapa detik setelah mengatakan itu Nayla tersadar, kalau ia baru saja--
"APA? BARU MANDI? KAMU KESIANGAN? BERARTI KAMU TIDAK SALAT TADI? JADI KAMU BOHONGIN IBUU?!!" Teriak Puspa dengan rentetan pertanyaan
"Eh, ngga.. itu anu.. ina.. ini.. Ono.. inem.. ehhhh, itu nganuu--
"Jangan emosional gitu Pus," belum selesai Nayla berbicara, Bapanya lebih dulu menengahi, "Duduk Nay, sarapan,"
"Nah iya betul kata Bapa, sarapan dulu ya Bu, Nay laper,"
Puspa memberikan tatapan tajam pada Putri dan Suaminya.
"Nay, ini keponakannya pak rt, namanya Akbar," Ucap Bambang mengenalkan laki-laki asing yang beberapa hari ini membuat Nayla penasaran.
"Ohh ihhi (ohh ini)," Saut Nayla dengan makanan yang masih belum tertelan sehingga suaranya tidak jelas
"Lain kali jangan begitu, bangun subuh itu ga ada ruginya. Justru bangun siang akan mendapat rugi lebih banyak. Kamu ga ngerasa emangnya? kalo kamu bangun kesiangan kayak sekarang, kamu jadi cape sendiri?" Nasehat Bambang
"Dengerin tuh kalo bapa ngomong, tapi jangan dengerin doang. Renungin," Timpal Puspa.
Tidak ingin ceramah Ibu dan Bapanya semakin berlanjut, terlebih ini masih pagi dan ada orang lain sedang bersama mereka, membuat Nayla langsung menganggukan kepalanya untuk mempercepat perselisihan ini..
"Kenalin, Nayla Nurjannah," Ucap Nayla yang sudah menelan makanannya, tangannya tersodor ke arah laki-laki itu
"Muhammad Yusuf Al-akbar. Panggil saja Akbar." Balas laki-laki itu Tanpa menerima sodoran tangan Nayla.
Merasa di hiraukan, Nayla menurunkan tangannya kembali dan melanjutkan menyantap sarapannya.
--
"Masih jauh ga?" Tanya Nayla saat berada di dalam angkot yang melaju menuju sekolah,
"Tidak,"
Tak lama setelah Akbar mengatakan itu, benar saja, angkot berhenti. Akbar keluar dari angkot untuk turun lebih dulu, dan disusul dengan Nayla yang mengekori di belakang.
"Masih harus jalan?" Nayla kembali bertanya,
Akbar menganggukkan kepalanya sebagai jawaban,
"Jauh ga jalannya?" Tanyanya lagi,
Kini Akbar menggelengkan kepalanya,
Omaigat! Ini anak bener-bener! Dia kira gua apaan? Gua nanya pake omongan tapi dibales pake gerakan! Protes Nayla dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Istiqomah[Sudah Terbit]
Spiritual[Spiritual FiksiRemaja] #109dalamspiritual=>8juli2018 SEMUA PERISTIWA, KEJADIAN, LATAR, NAMA TOKOH, KONFLIK DLL, SEMUANYA MURNI PEMIKIRAN SAYA SENDIRI. DILARANG MENGOPY. CANTUMKAN SUMBER JIKA INGIN MENGUTIP. Nayla nurjanah, Gadis yang sangat susa...